Presiden Joko Widodo/Foto: Media Indonesia
Presiden Joko Widodo/Foto: Media Indonesia

Institusi Audit Diminta Aktif Kawal Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Astri Novaria • 25 Oktober 2016 11:55
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo mengajak institusi audit meningkatkan partisipasi dan aktif membantu pemerintah masing-masing negara mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Hal itu ia sampaikan saat membuka The 17th Assembly Meeting of International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) Working Group on Environmental Auditing (WGEA).
 
"Sebagai institusi audit, SAI (supreme audit institutions) harus meningkatkan partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas para pemangku kepentingan dalam menerapkan SDGs. Terutama, dalam meningkatkan kualitas sistem pengawasan, sistem data, dan sistem informasi," kata Presiden Jokowi di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Selasa (25/10).
 
INTOSAI WGEA merupakan kelompok kerja audit lingkungan BPK se-dunia. Pertemuan tersebut dihadiri 115 peserta dari 48 SAI, Australian National University, dan empat lembaga internasional di bawah naunagan PBB.

Pemerintah Indonesia, tegas Jokowi, berupaya mengimplementasikan konsep tujuan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan dalam segenap kebijakan pemerintah dan pembangunan. Bahkan, Indonesia sudah berupaya mewujudkannya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019, sejak tahun lalu.
 
"Perjalanan Indonesia dalam mewujudkan praktik keberlanjutan sudah terkandung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019, yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG)," terang Presiden.
 
Melalui RPJM, pemerintah Indonesia telah menetapkan dasar hukum yang menjadi panduan seluruh mitra dan pemangku kepentingan dalam menerapkan pembangunan berkelanjutan. Kerangka hukum tersebut dapat dilihat implementasinya melalui sejumlah upaya seperti pemberantasan pencurian ikan di lautan Indonesia.
 
"Untuk menjaga bio-diversitas laut, praktik illegal fishing kami perangi, sumber daya maritim Indonesia kami lindungi. Begitu juga komoditas alam kami, seperti batu bara dan kelapa sawit, yang sebelumnya menjadi jangkar pertumbuhan ekonomi, sekarang sudah mulai menerapkan praktik usaha yang berkelanjutan," ujar bekas Gubernur DKI ini.
 
Presiden Jokowi juga menyepakati tujuan pembangunan berkelanjutan merupakan komitmen global yang harus diwujudkan bersama. Namun, ia mengingatkan, kondisi setiap negara tidak sama. Perlu solusi yang secara spesifik menyesuaikan diri dengan keadaan suatu negara dalam mengupayakan pembangunan berkelanjutan.
 
"Memang tujuan keberlanjutan di tiap negara adalah sama dengan tujuan di tingkat global, tetapi cara mencapainya harus memerhatikan kondisi, budaya, dan perspektif lokal. Karena itu, kita semua perlu terus bekerja sama, perlu terus tukar-menukar pengalaman," tutur Presiden Ketujuh Indonesia.
 
SDG merupakan kelanjutan yang sudah dibangun dalam Millenium Development Goals (MDG). Hal itu disepakati perwakilan 193 negara pada September 2015. SDG memiliki 17 tujuan global yang hendak dicapai, yakni:
 
1. Mengentaskan kemiskinan
 
2. Mencapai ketahanan pangan
 
3. Menjamin kesehatan dan kesejahteraan
 
4. Menjamin pendidikan yang berkualitas
 
5. Mencapai kesetaraan gender
 
6. Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi
 
7. Menjamin akses terhadap sumber energi yang bersih dan terjangkau
 
8. Mendukung perkembangan ekonomi yang inklusif dan membuka lapangan pekerjaan
 
9. Mendorong industri, inovasi, dan infrastruktur
 
10. Mengurangi kesenjangan
 
11. Keberlanjutan kota dan komunitas
 
12. Pola konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
 
13. Bertindak terhadap perubahan iklim
 
14. Melestarikan kehidupan bawah laut
 
15. Melindungi kehidupan di darat
 
16. Membangun institusi peradilan yang kuat
 
17. Bekerja sama untuk mencapai tujuan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan