bTim DVI Polri masih berupaya mengidentifikasi delapan jenazah korban terbakarnya Kapal Motor Zahro Express. Kabag Humas Rumah Sakit Polri Kombes Luh Ike Kristiani mengatakan, proses identifikasi kedelapan jenazah ini menemui kendala pada data antemortem yang belum terlalu spesifik.
Tim kesulitan meminta rekam medis gigi korban. Ia menduga jenazah yang belum teridentifikasi belum pernah memeriksa gigi ke dokter.
"Atau jarang periksa dan keluarga sulit mendapatkan informasi pergi ke dokter gigi mana," kata Ike di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (5/1/2016).
Ike berharap dokter gigi yang sempat menangani korban bisa memberi informasi kepada tim apabila mengetahui berita ini dari media. Data korban dari pihak mana pun sangat dibutuhkan.
"Barangkali salah satu dari pasiennya jadi korban. Tentu kami berharap partisipasinya untuk berikan data," tutur dia.
Namun, pencocokan antemortem dan postmortem tidak melulu menggunakan data gigi. Ada metode lain, yakni pengungkapan hasil DNA.
Henazah korban yang 100 persen luka bakar masih bisa didapatkan sampel DNA-nya. Namun, tim membutuhkan waktu sepekan untuk menyelesaikan itu.
Hingga hari ini, tim berhasil mengidentifikasi 15 jenazah Kapal Motor Zahro Express. Semua korban yang teridentifikasi langsung diserahkan kepada keluarga.
Kapal Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar, Minggu 1 Januari. Ratusan penumpang kapal terluka, sementara puluhan di antaranya meninggal.
Sementara itu, penyelidikan terbakarnya kapal diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). KNKT belum bisa menarik kesimpulan penyebab terbakarnya Kapal Zahro Express. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu hingga tiga bulan ke depan untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.
bTim DVI Polri masih berupaya mengidentifikasi delapan jenazah korban terbakarnya Kapal Motor Zahro Express. Kabag Humas Rumah Sakit Polri Kombes Luh Ike Kristiani mengatakan, proses identifikasi kedelapan jenazah ini menemui kendala pada data antemortem yang belum terlalu spesifik.
Tim kesulitan meminta rekam medis gigi korban. Ia menduga jenazah yang belum teridentifikasi belum pernah memeriksa gigi ke dokter.
"Atau jarang periksa dan keluarga sulit mendapatkan informasi pergi ke dokter gigi mana," kata Ike di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (5/1/2016).
Ike berharap dokter gigi yang sempat menangani korban bisa memberi informasi kepada tim apabila mengetahui berita ini dari media. Data korban dari pihak mana pun sangat dibutuhkan.
"Barangkali salah satu dari pasiennya jadi korban. Tentu kami berharap partisipasinya untuk berikan data," tutur dia.
Namun, pencocokan antemortem dan postmortem tidak melulu menggunakan data gigi. Ada metode lain, yakni pengungkapan hasil DNA.
Henazah korban yang 100 persen luka bakar masih bisa didapatkan sampel DNA-nya. Namun, tim membutuhkan waktu sepekan untuk menyelesaikan itu.
Hingga hari ini, tim berhasil mengidentifikasi 15 jenazah Kapal Motor Zahro Express. Semua korban yang teridentifikasi langsung diserahkan kepada keluarga.
Kapal Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar, Minggu 1 Januari. Ratusan penumpang kapal terluka, sementara puluhan di antaranya meninggal.
Sementara itu, penyelidikan terbakarnya kapal diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). KNKT belum bisa menarik kesimpulan penyebab terbakarnya Kapal Zahro Express. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu hingga tiga bulan ke depan untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)