Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan pihaknya selalu memantau struktur jembatan-jembatan di tanah air. Termasuk Jembatan Cincin Lama atau Jembatan Widang di Tuban, Jawa Timur, yang ambruk kemarin.
"Oh sudah (diinspeksi). Kalau jembatan lama pasti diinspeksi dan dipelihara," tegas Menteri PUPR, Basuki Hadimuldjono di KementerianPUPR, Jakarta Selatan, Rabu, 18 April 2018.
Basuki mengatakan kementeriannya bahkan sudah membentuk unit kerja khusus yang menangani permasalahan jembatan, yaitu Direktorat Jembatan. Direktorat Jembatan berada di bawah Direktorat Jenderal Bina Marga PUPR.
"(Direktorat Jembatan) Ini kan baru ada di kabinet ini (Kabinet Kerja), karena kita selalu antisipasi jembatan, harus dirawat dengan baik," tegas Basuki.
Adapun insiden ambruknya Jembatan Widang yang difungsikan sejak 1970 itu disebabkan karena kelebihan beban. Basuki sudah mengirimkan tim investigasi dari PUPR untuk mendalami penyebab pasti ambruknya Jembatan Widang.
(Baca juga: Polisi Klarifikasi Jumlah Korban Tewas Jembatan Widang)
"Ini overload. Jadi kalau callender hamilton (jenis jembatan) yang tahun 75an itu kan dengan beban maksimun 75 ton. Tapi itu semua baru quick assementnya makanya kita tunggu hasil investigasi dari kepolisian untuk masalah overloadingnya. Kemudian untuk teknis jembatannya ada pak Iwan Sarkasi dari Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) sedang di lapangan," pungkas Basuki.
Jembatan Widang ambruk sekitar pukul 10.45 WIB, Selasa, 17 April 2018. Penyebab ambruknya jembatan tersebut diduga karena menampung beban berlebih saat dilintasi tiga unit truk seberat 120 Ton.
Padahal konstruksi Jembatan Widang didesain untuk menampung beban maksimal sekitar 45 ton. Walhasil jembatan itu ambruk dan tiga truk terjerembab ke sungai.
(Baca juga: Perbaikan Jembatan Cincin Lama Ditarget Rampung 45 Hari)
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan pihaknya selalu memantau struktur jembatan-jembatan di tanah air. Termasuk Jembatan Cincin Lama atau Jembatan Widang di Tuban, Jawa Timur, yang ambruk kemarin.
"Oh sudah (diinspeksi). Kalau jembatan lama pasti diinspeksi dan dipelihara," tegas Menteri PUPR, Basuki Hadimuldjono di KementerianPUPR, Jakarta Selatan, Rabu, 18 April 2018.
Basuki mengatakan kementeriannya bahkan sudah membentuk unit kerja khusus yang menangani permasalahan jembatan, yaitu Direktorat Jembatan. Direktorat Jembatan berada di bawah Direktorat Jenderal Bina Marga PUPR.
"(Direktorat Jembatan) Ini kan baru ada di kabinet ini (Kabinet Kerja), karena kita selalu antisipasi jembatan, harus dirawat dengan baik," tegas Basuki.
Adapun insiden ambruknya Jembatan Widang yang difungsikan sejak 1970 itu disebabkan karena kelebihan beban. Basuki sudah mengirimkan tim investigasi dari PUPR untuk mendalami penyebab pasti ambruknya Jembatan Widang.
(Baca juga:
Polisi Klarifikasi Jumlah Korban Tewas Jembatan Widang)
"Ini
overload. Jadi kalau callender hamilton (jenis jembatan) yang tahun 75an itu kan dengan beban maksimun 75 ton. Tapi itu semua baru quick assementnya makanya kita tunggu hasil investigasi dari kepolisian untuk masalah overloadingnya. Kemudian untuk teknis jembatannya ada pak Iwan Sarkasi dari Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) sedang di lapangan," pungkas Basuki.
Jembatan Widang ambruk sekitar pukul 10.45 WIB, Selasa, 17 April 2018. Penyebab ambruknya jembatan tersebut diduga karena menampung beban berlebih saat dilintasi tiga unit truk seberat 120 Ton.
Padahal konstruksi Jembatan Widang didesain untuk menampung beban maksimal sekitar 45 ton. Walhasil jembatan itu ambruk dan tiga truk terjerembab ke sungai.
(Baca juga:
Perbaikan Jembatan Cincin Lama Ditarget Rampung 45 Hari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)