Kekerasan. Ilustrasi: Medcom.id/Mohammad Rizal.
Kekerasan. Ilustrasi: Medcom.id/Mohammad Rizal.

Orang Tua Diminta Pantau Gerak-Gerik Anak

Siti Yona Hukmana • 02 Agustus 2018 14:54
Jakarta: Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengimbau orang tua untuk memantau tingkah laku anaknya. Ini untuk mencegah tawuran antarpelajar, seperti yang terjadi di Tangerang Selatan, Banten.
 
"Kepada orang tua dan masyarakat agar meningkatkan upaya deteksi dan mencegah gerak-gerik putra putrinya yang mengarah pada aksi tawuran," kata Susanto kepada Medcom.id, Kamis, 2 Agustus 2018.
 
Mantan Ketua Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengutuk keras aksi kriminal di kalangan siswa tersebut. Hal itu tak boleh dilakukan.

"Kami menyayangkan adanya aksi tawuran tersebut. Apa pun alasannya tawuran tak dibenarkan," ungkap dia.
 
KPAI, kata dia, tak ingin tawuran tak terjadi lagi di Indonesia. Perbuatan itu hanya menimbulkan masalah baru. "Lakukan hal positif jauhi aksi dan kegiatan negatif yang tak bermartabat," pungkas dia.
 
Tawuran pecah di Jalan Raya Puspiptek, tepat di depan Kompleks Pergudangan Taman Tekno, Bumi Serpong Damai (BSD), Banten, Selasa, 31 Juli 2018. Tawuran melibatkan dua kelompok pelajar SMK B Serpong dan SMK SJ Pamulang. 
 
Baca: Satu Pelajar Kritis Akibat Tawuran di Tangsel
 
Akibat peristiwa ini, satu pelajar terkena sabetan senjata tajam. Hingga saat ini, korban dalam kondisi kritis dan mendapat penanganan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
 
Pelajar SMK B Serpong, Tangerang Selatan, Banten, takut masuk sekolah setelah tawuran terjadi. Namun, sebagian dari mereka tetap masuk sekolah karena tidak mau ketinggalan pelajaran. 
 
"Tapi, jujur saya sebenarnya takut," ungkap Natasya, siswi SMK B, Rabu, 1 Agustus 2018.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan