Underpass Mampang diuji coba - Medcom.id/Dhaifurrakhman Abas.
Underpass Mampang diuji coba - Medcom.id/Dhaifurrakhman Abas.

Warga Senang Kini Perempatan Mampang Lancar

Dhaifurrakhman Abas • 11 April 2018 12:35
Jakarta: Tarissa, 40, warga Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan, mengaku senang dengan diberlakukannya uji coba lintas bawah (underpass) Mampang-Kuningan. Proyek itu dinilai efektif menurunkan kemacetan yang kerap terjadi di lokasi itu.
 
"Ya senang dong. Yang biasanya macet pagi hari, sekarang jadi lancar," kata Tarissa, kepada Medcom.id, di Jalan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu, 11 April 2018.
 
Tarissa bekerja sebagai pegawai swasta di bilangan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Setiap Senin hingga Jumat, ia selalu mengakses Jalan Mampang menuju kantornya di Rasuna Said menggunakan kendaraan roda dua.

Sebelumnya, dia sering kesal ketika hendak berangkat kerja di pagi hari. Jalanan selalu macet dan semrawut. 
 
Padahal, jarak dari kediamannya ke kantor tidak terlalu jauh. "Apalagi di perempatan dari Mampang yang mengarah Kuningan, Gatot Subroto sama Blok M. Dulu itu macet sekali," tukas dia. 
 
Dengan diberlakukannya uji coba underpass Mampang-Kuningan, menurut dia, arus lalu lintas lebih lancar. 
 
(Baca juga: Underpass Diklaim Ubah Kesemrawutan Mampang)
 
Senada, pengemudi ojek daring, Abdul Aziz, 45, terbantu dengan diberlakukannya uji coba underpass Mampang-Kuningan. Dia tak segan menerima orderan penumpang yang minta diantarkan ke Jalan Rasuna Said pada pagi hari. 
 
"Apalagi Rasuna Said itu kan wilayah perkantoran. Pagi-pagi itu banyak konsumen yang memesan ojek daring ke wilayah sana untuk kerja," kata dia.
 
Biasanya, kata dia, banyak pengemudi ojek yang enggan menerima orderan dari Mampang ke wilayah Rasuna Said karena kondisi jalanan yang macet. Apalagi, fulus yang diperoleh tak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan. 
 
"Meski enggak semuanya ya. Tapi ada yang menolak kalau ada penumpang yang minta diantar ke Kuningan karena malas menghadapi macet," beber dia.
 
Meski demikian, hari ini dia masih menemukan titik kemacetan di perlintasan Mampang. Menurut dia, itu terjadi lantaran hitungan lampu pengatur lalu lintas terlalu lama.
 
"Harusnya lebih dipersingkat hitungan lampu merahnya. Biar enggak mengekor," tukas dia.
 
(Baca juga: Beda Efek Underpass Mampang dengan Matraman)
 
Sementara itu, pedagang makanan, Agus, 41, mengaku senang sekaligus sedih mendapati kabar proyek underpass Mampang-Kuningan diuji coba. Pasalnya, rampungnya underpass itu membuat para pekerja proyek tak lagi menyambangi warungnya.
 
Sudah satu tahun dia berjualan makanan untuk para pekerja konstruksi Adhi Karya yang membangun proyek underpass Mampang tersebut. Di warung nasi Aisyah miliknya, dia biasa menyediakan santapan murah bagi pekerja.
 
Ia juga rutin membikin kopi yang jadi menu favorit para pekerja proyek. Omzetnya kala itu lumayan meningkat, jutaan rupiah dalam sehari masuk ke kantongnya. 
 
"Kotornya Rp4 juta pas mereka masih kerja di sini," tutur dia. 
 
Kini, omzetnya turun hingga Rp3 juta sehari. Kendati demikian, ia tetap senang underpass itu rampung. 
 
"Tapi enggak apa, rezeki enggak lari kemana. Rezeki ada yang ngatur," kata dia.
 
(Baca juga: Uji Coba Underpass Mampang tak Buat Kemacetan Baru)
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan