Foto udara rumah-rumah warga yang hancur akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR) di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak)
Foto udara rumah-rumah warga yang hancur akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR) di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak)

Likuifaksi di Palu dan Sigi Murni Karena Gempa

02 Oktober 2018 09:23
Jakarta: Gempa berkuatan 7,4 skala richter (SR) yang terjadi di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September 2018, memunculkan fenomena likuifaksi. 
 
Likuifaksi merupakan fenomena munculnya lumpur dari dalam tanah yang naik ke permukaan saat gempa hebat terjadi. Fenomena ini menimbulkan apa pun yang berada di atas tanah hancur seolah tertelan oleh tanah.
 
Peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adrin Tohari mengungkapkan butuh goncangan hebat untuk menimbulkan likuifaksi di suatu wilayah.

"Likuifaksi itu perubahan masa tanah yang dalam kondisi solid tapi jenuh air. Ketika menerima goncangan hebat dia kehilangan kekuatan untuk menahan beban bangunan di atasnya," ujarnya dalam Breaking News Metro TV, Senin, 1 Oktober 2018.
 
Adrian mengatakan likuifaksi umumnya tampak seperti permukaan air laut yang bergelombang. Selain karena getaran gempa juga kondisi tanah di bawah permukaan yang tidak padat.
 
Pun ketika likuifaksi hanya terjadi di titik tertentu saja, misalnya empat tempat di Palu dan Sigi saat gempa, hal itu lantaran tanah di wilayah tersebut cenderung seragam. 
 
Tanah, kata dia, tersusun oleh material aluvial (endapan) akibat proses aliran sungai atau zat yang dibawa oleh aliran air laut ke darat dalam waktu yang sangat lama sebelum gempa terjadi.
 
"Katakanlah satu juta tahun lalu saat tanah itu belum memadat. Keempat wilayah ini saya yakin kondisi tanahnya sama dan faktor lain adalah muka air tanah yang dangkal," ungkapnya. 
 
Adrian menambahkan dibutuhkan muka air tanah yang tak lebih dari empat meter untuk menimbulkan likuifaksi. Likuifaksi hanya akan terjadi saat tanah jenuh air. 
 
"Pada kondisi tanah yang kering tidak akan terjadi likuifaksi," jelas dia.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan