Suasana pemukiman yang rusak akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ANTARA-BNPB)
Suasana pemukiman yang rusak akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: ANTARA-BNPB)

Tsunami Palu di Luar Perkiraan

29 September 2018 10:05
Jakarta: Pakar Tsunami Abdul Muhari menyebut terjangan gelombang tinggi di Palu, Sulawesi Tengah, setelah gempa berkekuatan 7,4 skala richter di luar perkiraan. Mekanisme gempa yang terjadi seharusnya tidak membangkitkan tsunami.
 
"Mekanisme gempa yang berpotensi tsunami itu biasanya sesar naik atau sesar turun, sedangkan di Donggala itu sesar geser," ujarnya dalam Breaking News Metro TV, Sabtu, 29 September 2018.
 
Muhari mengatakan tsunami di Palu masih menjadi pertanyaan di lingkup tenaga ahli. Umumnya sesar geser yang menyebabkan suatu wilayah mengalami gempa cenderung menimbulkan longsor di bawah laut, bukan tsunami.

"Yang menjadi dugaan kita tsunami yang cukup besar ini bukan dari gempanya tapi ada hal lain yang kita masih menganilisinya," kata dia.
 
Muhari mengungkapkan Indonesia belum memiliki perangat pendeteksi tsunami di sekitar lokasi epicenter dan hal itu menjadi hambatan tersendiri bagi pemangku kepentingan dalam memberikan peringatan potensi bencana. 
 
Bahkan di stasiun pengamatan pasang surut milik Badan Informasi Geospasial terdekat saja misalnya berada di Mamuju, Sulawesi Barat, yang jaraknya 300 kilometer dari Palu sehingga tidak bisa dijadikan pegangan meskipun merupakan komponen penting deteksi bencana.
 
"Ketiadaan perangkat ini makanya di Palu dan Donggala mungkin menjadi terlewatkan karena kita tidak bisa memastikan tsunami terjadi atau tidak," jelasnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan