medcom.id, Baturaja: Hasil tes DNA manusia purba yang ditemukan di gua Harimau, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, belum diketahui. Penelitian oleh Lembaga Eijkman dan peneliti asal Jepang.
"Tim peneliti gua Harimau juga sudah mengambil sampel darah warga setempat untuk mencocokkan apakah ada kesamaan hasil tes DNA manusia purba yang ditemukan itu," kata peneliti gua Harimau, Truman Simanjuntak, di Baturaja, Kamis 13 April 2017.
Penelitian Eijkman masih dianalisis. Sedangkan hasil penelitian sementara oleh peneliti Jepang sudah ada, namun karena sifatnya sementara, hasil belum bisa ia publikasikan.
Ia membenarkan, hampir dua tahun sampel DNA diambil. Menganalisisnya membutuhkan waktu lama. Ia berharap, dalam waktu dekat hasilnya sudah ada.
Ia menjelaskan, dari hasil analisis DNA itu bisa ditelusuri genetik yang hidup sekarang, apakah penemuan di gua Harimau ada hubungan atau tidak dengan masyarakat sekitar.
Andai hasil tes DNA masyarakat setempat sama dengan penemuan di gua Harimau, ini akan menjadi pewarnaan baru di dunia penelitian. Artinya ada hubungan kehidupan ribuan tahun dengan yang sekarang. Selain itu banyak penelitian yang bisa dikembangkan.
"Maka itu hasil analisis yang benar-benar akurat masih kami tunggu," ujarnya.
Hasil penelitian terakhir, kata Truman, ditemukan 81 kerangka manusia purba di gua Harimau yang diperkirakan pernah hidup 4 ribu tahun sampai 5.500 tahun lalu.
"Kami juga menemukan peralatan peninggalan manusia purba yang digunakan, serta sisa kerangka hewan diperkirakan bekas makanan. Usianya diperkirakan 22 ribu tahun, bahkan lebih," ujar Truman. (Antara)
medcom.id, Baturaja: Hasil tes DNA manusia purba yang ditemukan di gua Harimau, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, belum diketahui. Penelitian oleh Lembaga Eijkman dan peneliti asal Jepang.
"Tim peneliti gua Harimau juga sudah mengambil sampel darah warga setempat untuk mencocokkan apakah ada kesamaan hasil tes DNA manusia purba yang ditemukan itu," kata peneliti gua Harimau, Truman Simanjuntak, di Baturaja, Kamis 13 April 2017.
Penelitian Eijkman masih dianalisis. Sedangkan hasil penelitian sementara oleh peneliti Jepang sudah ada, namun karena sifatnya sementara, hasil belum bisa ia publikasikan.
Ia membenarkan, hampir dua tahun sampel DNA diambil. Menganalisisnya membutuhkan waktu lama. Ia berharap, dalam waktu dekat hasilnya sudah ada.
Ia menjelaskan, dari hasil analisis DNA itu bisa ditelusuri genetik yang hidup sekarang, apakah penemuan di gua Harimau ada hubungan atau tidak dengan masyarakat sekitar.
Andai hasil tes DNA masyarakat setempat sama dengan penemuan di gua Harimau, ini akan menjadi pewarnaan baru di dunia penelitian. Artinya ada hubungan kehidupan ribuan tahun dengan yang sekarang. Selain itu banyak penelitian yang bisa dikembangkan.
"Maka itu hasil analisis yang benar-benar akurat masih kami tunggu," ujarnya.
Hasil penelitian terakhir, kata Truman, ditemukan 81 kerangka manusia purba di gua Harimau yang diperkirakan pernah hidup 4 ribu tahun sampai 5.500 tahun lalu.
"Kami juga menemukan peralatan peninggalan manusia purba yang digunakan, serta sisa kerangka hewan diperkirakan bekas makanan. Usianya diperkirakan 22 ribu tahun, bahkan lebih," ujar Truman. (
Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)