Para dokter yang tergabung dalam Dokter Bhinneka Tunggal Ika (DBTI)/MTVN/Eko Nordiansyah
Para dokter yang tergabung dalam Dokter Bhinneka Tunggal Ika (DBTI)/MTVN/Eko Nordiansyah

Para Dokter Menyerukan Persatuan Bangsa Indonesia

Eko Nordiansyah • 01 Juni 2017 20:53
medcom.id, Jakarta: Para dokter yang tergabung dalam Dokter Bhinneka Tunggal Ika (DBTI) menilai peringatan Hari Lahir Pancasila dapat dijadikan momentum yang tepat. Yaitu momentum untuk sama-sama kembali mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa. 
 
"Terjadinya polarisasi rasa kebangsaan yang cukup ekstrem dewasa ini ditambah dengan banyaknya gejolak yang terjadi di masyarakat yang berakibat lunturnya rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI)" kata Juru Bicara DBTI Farid M Aziz di Gedung Stovia, Jalan Abdul Rahman Saleh, Jakarta Pusat, Kamis 1 Juni 2017.
 
Maka dari itu, DBTI menyerukan agar seluruh masyarakat Indonesia dapat kembali menjadikan Pancasila sebagai ideologi berbangsa. Pasalnya Pancasila itu adalah ideologi yang dapat menerima keberagaman. 

Farid mengatakan DBTI tak hanya mengeluarkan seruan. Tapi juga akan berperan aktif bersama-sama dengan kelompok yang memiliki semangat serupa, turun ke tengah masyarakat mensosialisasikan Pancasila. 
 
DBTI adalah gerakan moral yang muncul berdasarkan keprihatinan terhadap kondisi bangsa saat ini. DBTI memiliki visi dan misi untuk melakukan tugasnya ke depan.
 
"Adapun visi yang kita sama-sama usung adalah tercapainya kemuliaan, kesejahteraan, kemakmuran, keadilan dan keamanan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945," jelas dia.
 
Sementara itu, terdapat enam misi yang akan dijalankan. Pertama, turut memperkuat kehidupan masyarakat yang bertoleransi dalam menjalankan keyakinan berketuhanan Yang Maha Esa. Kedua, turut meneguhkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air secara adil dan beradab.
 
Ketiga, turut menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Keempat, turut berperan dalam pendidikan masyarakat untuk taat asas, sadar, dan patuh hukum. 
 
Kelima, turut mendorong pencegahan dan pemberantasan paham radikalisme. Keenam, turut mendorong terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 
Farid menegaskan DBTI adalah gerakan moral bersifat nonpartisan, nonsektarian, non-afiliasi kepada kalangan dan atau perorangan tertentu. Gerakan ini semata-mata berorientasi membela, menjaga, serta merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan