Suasana kantor First Travel saat pembayaran biaya tambahan, Jumat 21 April 2017. Foto-foto: Metrotvnews.com/Arga Sumantri
Suasana kantor First Travel saat pembayaran biaya tambahan, Jumat 21 April 2017. Foto-foto: Metrotvnews.com/Arga Sumantri

First Travel Tepis Dugaan Gunakan Skema Ponzi dalam Menerbangkan Jamaah

Suci Sedya Utami • 01 Mei 2017 22:52
medcom.id, Jakarta: Biro perjalanan umrah First Travel menyatakan keberangkatan para jamaah saat ini bukan karena adanya subsidi menggunakan uang pendaftaran dari jamaah yang baru mendaftar.
 
CEO First Travel, Andika Surachman mengatakan bukan seperti itu cara pihaknya menyelesaikan permasalahan pemberangkatan jamaah yang sempat tertunda.
 
"Enggak ada kayak begitu," kata Andika pada Metrotvnews.com, usai melepas keberangkatan kloter kedua, Senin 1 Mei 2017.

Ada pandangan yang menilai, agen perjalanan umrah menggunakan siasat subsidi yakni dengan tetap gencar melakukan penawaran promo pada masyarakat,  meski tengah dililit masalah penundaan keberangkatan yang membuat jemaah gerah.
 
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menutup lubang kekurangan pada keberangkatan yang sempat tertunda atau disebut dengan istilah skema ponzi.
 
Skema ponzi dalam kasus travel umrah dipandang sebagai modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan pada jamaah berdasarkan uang yang dibayarkan oleh jamaah selanjutnya, bukan berdasarkan keuntungan yang diperoleh dari individu atau organisasi yang menjalankan suatu bisnis.
 
Kelangsungan dari pengembalian yang tinggi tersebut butuh aliran yang terus meningkat dari uang yang didapat dari investor baru dalam hal ini jamaah baru untuk menjaga operasional tetap berjalan.
 
Dalam kasus seperti ini, skema digunakan oleh pihak travel umrah apabila ada calon jamaah yang mendaftar paling akhir dan tidak mendapat manfaat atau menghadapi masalah keberangkatan. Contohnya travel yang bermain di volume jamaah. Bisa jadi jamaah yang mendaftar ke travel tersebut tidak semuanya diberangkatkan ketika itu juga, melainkan harus menunggu hingga tahun depan.
 
Uang dari jamaah baru yang dibayarkan digunakan untuk memberangkati jamaah tahun ini. Artinya untuk bisa memberangkatkan jemaah tahun ini, pihak travel mesti mencari lagi calon jamaah dalam jumlah besar dan begitu seterusnya.
 
Sekadar informasi, untuk jamaah yang bersedia menbayar tambahan uang Rp2,5 juta per kepala maka bisa diterbangkan lebih awal. Sebelumnya, para jamaah telah membayar Rp14,3 juta sebagai biaya umrah jalur promo.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan