Jakarta: Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Wenseslaus Manggut, menilai industri media massa perlu memfokuskan terhadap distribusi konten. Distribusi mesti berbasis teknologi.
"Sebetulnya kita menguasai bisnisnya, produksi konten, tapi kita tidak menguasai distribusi kontennya dan teknologinya," ujar Wenseslaus dalam dalam diskusi virtual bertajuk Jurnalisme di Era 'New Normal', Sabtu, 30 Mei 2020.
Wenseslaus mencontohkan kebangkitan media asal Amerika Serikat, The Washington Post. Media tersebut sempat mengalami keterpurukan dan nyaris bangkrut.
Bangkitnya The Washington Post menjadi media terkemuka berkat campur tangan CEO Amazon.com Jeff Bezos. Bezos membeli media tersebut dan turut andil dalam distribusi konten berbasis teknologi.
"Dia (Bezos) ketika masuk The Washington Post bilang 'saya enggak akan mengubah apa-apa, jurnalis kalian sudah sangat bagus yang saya bawa hanya yang ada di Amazon, teknologi distribusi konten'. Sekarang The Washington Post berkembang besar sekali," turut Wenseslaus.
Wenseslaus mengatakan media massa di Indonesia mestinya meniru langkah The Washington Post. Yakni memiliki kerja sama di luar industri media, khususnya berfokus pada industri teknologi.
Ia mencontohkan kerja sama dengan PT Telkom Indonesia yang memiliki akses komunikasi luas ke penjuru negeri. Kolaborasi bisa dilakukan misal menggunakan iklan dengan memanfaatkan pelanggan Telkom.
"Karena Telkom ada di jalur distribusi, kan kita (yang bernomor telepon Telkom) buka apa segala macam kan itu pakai nomor Telkom," ucap Wenseslaus.
Jakarta: Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Wenseslaus Manggut, menilai industri media massa perlu memfokuskan terhadap distribusi konten. Distribusi mesti berbasis teknologi.
"Sebetulnya kita menguasai bisnisnya, produksi konten, tapi kita tidak menguasai distribusi kontennya dan teknologinya," ujar Wenseslaus dalam dalam diskusi virtual bertajuk Jurnalisme di Era 'New Normal', Sabtu, 30 Mei 2020.
Wenseslaus mencontohkan kebangkitan media asal Amerika Serikat, The Washington Post. Media tersebut sempat mengalami keterpurukan dan nyaris bangkrut.
Bangkitnya The Washington Post menjadi media terkemuka berkat campur tangan CEO Amazon.com Jeff Bezos. Bezos membeli media tersebut dan turut andil dalam distribusi konten berbasis teknologi.
"Dia (Bezos) ketika masuk The Washington Post bilang 'saya enggak akan mengubah apa-apa, jurnalis kalian sudah sangat bagus yang saya bawa hanya yang ada di Amazon, teknologi distribusi konten'. Sekarang The Washington Post berkembang besar sekali," turut Wenseslaus.
Wenseslaus mengatakan media massa di Indonesia mestinya meniru langkah The Washington Post. Yakni memiliki kerja sama di luar industri media, khususnya berfokus pada industri teknologi.
Ia mencontohkan kerja sama dengan PT Telkom Indonesia yang memiliki akses komunikasi luas ke penjuru negeri. Kolaborasi bisa dilakukan misal menggunakan iklan dengan memanfaatkan pelanggan Telkom.
"Karena Telkom ada di jalur distribusi, kan kita (yang bernomor telepon Telkom) buka apa segala macam kan itu pakai nomor Telkom," ucap Wenseslaus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)