medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengaku sempat salah paham terkait rencana aksi damai yang akan digelar GNPF MUI pada 11 Februari. Setelah bertemu Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Wiranto menepis anggapan aksi akan menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Wiranto, Rizieq Shihab, dan Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir berbicara tentang kondisi politik Ibu Kota dan pilkada. Wiranto mengatakan, seluruh pihak berharap pilkada dapat berjalan aman dan tertib. Pilkada yang sukses, kata Wiranto, diharapkan dapat memilih pemimpin baik dan berakhlak.
"Oleh karena itu, tanggal 11 yang isunya menakutkan masyarakat, isunya kan ada macam-macam, nah sore hari ini kita tepis bersama bahwa tanggal 11 mudah-mudahan bisa dijalani dengan aman dan tertib," kata Wiranto di kediaman resmi menteri, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 9 Februari 2017.
Wiranto yang bertanggung jawab sebagai menteri koordinator tak melarang aksi damai digelar. Namun, ia menegaskan, aksi harus dilakukan sesuai aturan yang ada dan tak melanggar hukum.
Mantan Panglima ABRI ini pun telah mendapatkan penjelasan dari Rizieq Shihab terkait kegiatan pada 11 Februari. Kata dia, aksi yang digelar tak akan keluar dari jalur yang sudah ditetapkan Undang-Undang.
Rizieq Shihab mengatakan, aksi damai 11 Februari akan tetap terlaksana. Tapi, mengingat suasana politik jelang pilkada serentak yang terus memanas, GNPF MUI memutuskan untuk memindahkan lokasi aksi yang sebelumnya di Monumen Nasional menjadi di Masjid Istiqlal dalam bentuk dzikir dan doa bersama.
"Ini inisiatif untuk menghindar dari hal yang tidak bagus, karena kita tahu juga pada hari tersebut kebetulan ada dua paslon yang akan kampanye terakhir," jelas Rizieq.
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengaku sempat salah paham terkait rencana aksi damai yang akan digelar GNPF MUI pada 11 Februari. Setelah bertemu Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Wiranto menepis anggapan aksi akan menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Wiranto, Rizieq Shihab, dan Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir berbicara tentang kondisi politik Ibu Kota dan pilkada. Wiranto mengatakan, seluruh pihak berharap pilkada dapat berjalan aman dan tertib. Pilkada yang sukses, kata Wiranto, diharapkan dapat memilih pemimpin baik dan berakhlak.
"Oleh karena itu, tanggal 11 yang isunya menakutkan masyarakat, isunya kan ada macam-macam, nah sore hari ini kita tepis bersama bahwa tanggal 11 mudah-mudahan bisa dijalani dengan aman dan tertib," kata Wiranto di kediaman resmi menteri, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 9 Februari 2017.
Wiranto yang bertanggung jawab sebagai menteri koordinator tak melarang aksi damai digelar. Namun, ia menegaskan, aksi harus dilakukan sesuai aturan yang ada dan tak melanggar hukum.
Mantan Panglima ABRI ini pun telah mendapatkan penjelasan dari Rizieq Shihab terkait kegiatan pada 11 Februari. Kata dia, aksi yang digelar tak akan keluar dari jalur yang sudah ditetapkan Undang-Undang.
Rizieq Shihab mengatakan, aksi damai 11 Februari akan tetap terlaksana. Tapi, mengingat suasana politik jelang pilkada serentak yang terus memanas, GNPF MUI memutuskan untuk memindahkan lokasi aksi yang sebelumnya di Monumen Nasional menjadi di Masjid Istiqlal dalam bentuk dzikir dan doa bersama.
"Ini inisiatif untuk menghindar dari hal yang tidak bagus, karena kita tahu juga pada hari tersebut kebetulan ada dua paslon yang akan kampanye terakhir," jelas Rizieq.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)