medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional (Basarnas) masih fokus mencari korban terbakarnya KM Zahro Express di empat sektor yang telah ditentukan. Basarnas belum berencana memperluas wilayah pencarian.
"Areanya masih sama seperti di awal, 151 nautical mile square. Di dalamnya ada priority pada 81 nautical mile square," kata Kepala Basarnas Marskal Madya TNI Bambang Soelistyo saat berada di Kapal KN SAR 224, Rabu (4/1/2016).
Satu jasad yang ditemukan dekat Pelabuhan Tanjung Priok tadi pagi, kata dia, tidak membuat Basarnas harus memperluas area pencarian. Sebab, lokasi ditemukannya jasad tersebut masih dalam cakupan area pencarian yang di maping Basarnas.
"Itu yang ditemukan masih di area searching sektor satu, sesuai dengan prediksi kita," kata Soelistyo.
Basarnas telah menetapkan masa operasi pencarian korban terbakarnya KM Zahro Express selama tujuh hari. Apapun hasilnya, Basarnas bakal menghentikam operasi pencarian.
Tahap berikutnya yang diterapkan Basarnas yakni fase siaga SAR. Pada tahap itu, kekuatan di luar Basarnas bisa ditarik. Namun, tim Basarnas tetap melakukan patroli, dan mencari di area tertentu.
Setelah itu, ada tahap maklumat pelayaran (mapel). Pada tahap itu, setiap kapal yang melintasi lokasi pencarian dan menemukan jenazah korban, wajib melaporkan atau melakukan evakuasi.
Pagi tadi, satu jenazah korban terbakarnya KM Zahro Express ditemukan mengapung dekat Pelabuhan Tanjung Priok. Mayat pertama kali ditemukan nelayan setempat.
Jasad itu diketahui George Bernard Cristoper, 26. George ditemukan masih berpakaian lengkap, memakai celana jeans dan kaos bertuliskan 'Rangers' serta jaket. Pada saku celana korban ditemukan dompet berisi uang Rp1,4 juta, uang dollar, KTP, SIM, ATM dan dua telepon seluler.
George diketahui warga Jalan Cendawan B 19 RT 01/08 Kelurahan Ciparigi, Bogor Utara, Bogor. Jasad George sudah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diautopsi.
Berdasarkan data di posko penanggulangan Pelabuhan Muara Angke, masih ada 15 korban KM Zahro yang belum ditemukan. Kapal Zahro tujuan Pelabuhan Kaliadem-Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar pada Minggu, 1 Januari 2017.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/0kpOqoEb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional (Basarnas) masih fokus mencari korban terbakarnya KM Zahro Express di empat sektor yang telah ditentukan. Basarnas belum berencana memperluas wilayah pencarian.
"Areanya masih sama seperti di awal, 151 nautical mile square. Di dalamnya ada priority pada 81 nautical mile square," kata Kepala Basarnas Marskal Madya TNI Bambang Soelistyo saat berada di Kapal KN SAR 224, Rabu (4/1/2016).
Satu jasad yang ditemukan dekat Pelabuhan Tanjung Priok tadi pagi, kata dia, tidak membuat Basarnas harus memperluas area pencarian. Sebab, lokasi ditemukannya jasad tersebut masih dalam cakupan area pencarian yang di maping Basarnas.
"Itu yang ditemukan masih di area searching sektor satu, sesuai dengan prediksi kita," kata Soelistyo.
Basarnas telah menetapkan masa operasi pencarian korban terbakarnya KM Zahro Express selama tujuh hari. Apapun hasilnya, Basarnas bakal menghentikam operasi pencarian.
Tahap berikutnya yang diterapkan Basarnas yakni fase siaga SAR. Pada tahap itu, kekuatan di luar Basarnas bisa ditarik. Namun, tim Basarnas tetap melakukan patroli, dan mencari di area tertentu.
Setelah itu, ada tahap maklumat pelayaran (mapel). Pada tahap itu, setiap kapal yang melintasi lokasi pencarian dan menemukan jenazah korban, wajib melaporkan atau melakukan evakuasi.
Pagi tadi, satu jenazah korban terbakarnya KM Zahro Express ditemukan mengapung dekat Pelabuhan Tanjung Priok. Mayat pertama kali ditemukan nelayan setempat.
Jasad itu diketahui George Bernard Cristoper, 26. George ditemukan masih berpakaian lengkap, memakai celana jeans dan kaos bertuliskan 'Rangers' serta jaket. Pada saku celana korban ditemukan dompet berisi uang Rp1,4 juta, uang dollar, KTP, SIM, ATM dan dua telepon seluler.
George diketahui warga Jalan Cendawan B 19 RT 01/08 Kelurahan Ciparigi, Bogor Utara, Bogor. Jasad George sudah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diautopsi.
Berdasarkan data di posko penanggulangan Pelabuhan Muara Angke, masih ada 15 korban KM Zahro yang belum ditemukan. Kapal Zahro tujuan Pelabuhan Kaliadem-Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar pada Minggu, 1 Januari 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)