medcom.id, Jakarta: Wakapolri Komjen Budi Gunawan menyebut ribuan orang yang sempat ikut dalam kelompok Gafatar sudah mulai dipulangkan. Hal ini lantaran permukiman di Motong Panjang, Mempawah, Kalimantan Barat dibakar oleh warga bekas Gafatar.
"Ada 1.227 (orang), sebagian sudah dikembalikan ke Jawa. Di sana (Mempawah) masih ada 1.100-an. Dan anjuran Presiden saat di Ratas, kami diminta untuk melakukan pengawasan khusus," kata Komjen Budi Gunawan, di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (22/1/2016).
Menurut Budi Gunawan, penanganan warga bekas pengikut Gafatar di Menpawah fokus pada evakuasi dan perlindungan terhadap warga. Kendati, kelompok ini ditentang oleh MUI lantaran dianggap sebagai kelompok sesat.
"Semua soal Gafatar di Menpawah sudah ditangani secara terpadu. Kami fokus nomor satu ke penyelamatan keluarga, evakuasi dan pembinaan," tambah dia.
Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan tindakan warga membakar permukiman kelompok Gafatar adalah bentuk kepedulian masyarakat dalam menangkal gerakan yang dinilai mengancam dan membahayakan. Meski begitu, dia berharap masyarakat tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis lain yang mengancam keamanan para pengikut Gafatar.
"Kami imbau penolakan-penolakan terhadap gerakan radikal jangan kekerasan dilawan dengan kekerasan. Masyarakat harus menahan diri, laporkan saja ke polisi, percayakan pada kami," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Wakapolri Komjen Budi Gunawan menyebut ribuan orang yang sempat ikut dalam kelompok Gafatar sudah mulai dipulangkan. Hal ini lantaran permukiman di Motong Panjang, Mempawah, Kalimantan Barat dibakar oleh warga bekas Gafatar.
"Ada 1.227 (orang), sebagian sudah dikembalikan ke Jawa. Di sana (Mempawah) masih ada 1.100-an. Dan anjuran Presiden saat di Ratas, kami diminta untuk melakukan pengawasan khusus," kata Komjen Budi Gunawan, di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (22/1/2016).
Menurut Budi Gunawan, penanganan warga bekas pengikut Gafatar di Menpawah fokus pada evakuasi dan perlindungan terhadap warga. Kendati, kelompok ini ditentang oleh MUI lantaran dianggap sebagai kelompok sesat.
"Semua soal Gafatar di Menpawah sudah ditangani secara terpadu. Kami fokus nomor satu ke penyelamatan keluarga, evakuasi dan pembinaan," tambah dia.
Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan tindakan warga membakar permukiman kelompok Gafatar adalah bentuk kepedulian masyarakat dalam menangkal gerakan yang dinilai mengancam dan membahayakan. Meski begitu, dia berharap masyarakat tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis lain yang mengancam keamanan para pengikut Gafatar.
"Kami imbau penolakan-penolakan terhadap gerakan radikal jangan kekerasan dilawan dengan kekerasan. Masyarakat harus menahan diri, laporkan saja ke polisi, percayakan pada kami," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)