medcom.id, Jakarta: Dua nama pahlawan Nasional dari Korps Komando Angkatan Laut (sekarang Korps Marinir) diabadikan menjadi nama jalan di Jakarta. Dua nama pahlawan tersebut yaitu Harun Said dan Usman Hj Mohd Ali.
Penggantian nama jalan yang sebelumnya Jalan Prapatan menjadi Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun diresmikan dalam upacara militer di lapangan apel Mako Kormar, Jumat (19/2/2016). Upacara dipimpin Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, mewakili Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pantauan di lapangan, peresmian perubahan nama jalan yang terletak di antara persimpangan Tugu Tani sisi utara sampai dengan persimpangan Senen, Jakarta Pusat, ditandai dengan penekanan tombol sirine.
Selain itu juga pembukaan selubung nama jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, yang disaksikan Komandan Korps Marinir TNI AL Mayor Jenderal TNI (Mar) Buyung Lalana, beserta para pejabat utama Korps Marinir TNI AL, sejumlah pejabat TNI dan Polri, sejumlah pejabat Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
"Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun yang semula bernama Prapatan tersebut, memiliki panjang sekitar 1.050 meter dan lebar sekitar 10 meter sebagai pengganti nama Jalan Prapatan telah sesuai, mengingat di jalan tersebut terdapat Markas Komando Korps Marinir (Mako Kormar)," kata Wagub
DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Apalagi jika mengingat perjuangan keduanya sebagai prajurit KKO AL (Korps Komando TNI AL) yang sekarang bernama Korps Marinir TNI AL, keduanya lantas dianugerahi gelar pahlawan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 050/TK/Tahun 1968 tanggal 17 Oktober 1968 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan dan Tanda kehormatan Bintang Sakti.
Sementara itu, dari sisi hukum dan perizinan, perubahan nama jalan ini telah sesuai Surat Keputusan Gubernur Nomor 758 tahun 2013 tanggal 13 Mei 2013, yang menetapkan Nama Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun mengantikan nama Jalan Prapatan. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian administrasi terhadap surat permohonan Komandan Korps Marinir tanggal 28 November 2012 Nomor B/1614/XI/2012 dan rekomendasi dari Walikota Jakarta Pusat Nomor 54/1.792.1 tanggal 14 Januari 2013.
Selain menjadi nama Jalan, pemerintah juga mengabadikan nama Sersan KKO Janatin alias Usman bin Haji Muhamad Ali dan Kopral KKO Tohir alias Harun bin Said menjadi nama Kapal Perang RI 'KRI Usman-Harun'.
Harun dan Usman ditangkap petugas Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Kepolisian Singapura. Usman dan Harun meledakkan bom di MacDonald House. Dilaporkan tiga orang meninggal dan sedikitnya 33 orang cedera terakibat peristiwa itu.
MacDonald House merupakan nama lain dari Gedung Hongkong and Shanghai Bank yang terletak di Orchard Road, Singapura. Peledakan terjadi pada 10 Maret 1965 pada pukul 15.07.
Harun dan Usman tertangkap karena boat yang mereka gunakan kehabisan bahan bakar. Singapura kemudian menghukum gantung keduanya pada 1968.
medcom.id, Jakarta: Dua nama pahlawan Nasional dari Korps Komando Angkatan Laut (sekarang Korps Marinir) diabadikan menjadi nama jalan di Jakarta. Dua nama pahlawan tersebut yaitu Harun Said dan Usman Hj Mohd Ali.
Penggantian nama jalan yang sebelumnya Jalan Prapatan menjadi Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun diresmikan dalam upacara militer di lapangan apel Mako Kormar, Jumat (19/2/2016). Upacara dipimpin Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, mewakili Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pantauan di lapangan, peresmian perubahan nama jalan yang terletak di antara persimpangan Tugu Tani sisi utara sampai dengan persimpangan Senen, Jakarta Pusat, ditandai dengan penekanan tombol sirine.
Selain itu juga pembukaan selubung nama jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, yang disaksikan Komandan Korps Marinir TNI AL Mayor Jenderal TNI (Mar) Buyung Lalana, beserta para pejabat utama Korps Marinir TNI AL, sejumlah pejabat TNI dan Polri, sejumlah pejabat Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
"Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun yang semula bernama Prapatan tersebut, memiliki panjang sekitar 1.050 meter dan lebar sekitar 10 meter sebagai pengganti nama Jalan Prapatan telah sesuai, mengingat di jalan tersebut terdapat Markas Komando Korps Marinir (Mako Kormar)," kata Wagub
DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Apalagi jika mengingat perjuangan keduanya sebagai prajurit KKO AL (Korps Komando TNI AL) yang sekarang bernama Korps Marinir TNI AL, keduanya lantas dianugerahi gelar pahlawan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 050/TK/Tahun 1968 tanggal 17 Oktober 1968 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan dan Tanda kehormatan Bintang Sakti.
Sementara itu, dari sisi hukum dan perizinan, perubahan nama jalan ini telah sesuai Surat Keputusan Gubernur Nomor 758 tahun 2013 tanggal 13 Mei 2013, yang menetapkan Nama Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun mengantikan nama Jalan Prapatan. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian administrasi terhadap surat permohonan Komandan Korps Marinir tanggal 28 November 2012 Nomor B/1614/XI/2012 dan rekomendasi dari Walikota Jakarta Pusat Nomor 54/1.792.1 tanggal 14 Januari 2013.
Selain menjadi nama Jalan, pemerintah juga mengabadikan nama Sersan KKO Janatin alias Usman bin Haji Muhamad Ali dan Kopral KKO Tohir alias Harun bin Said menjadi nama Kapal Perang RI 'KRI Usman-Harun'.
Harun dan Usman ditangkap petugas Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Kepolisian Singapura. Usman dan Harun meledakkan bom di MacDonald House. Dilaporkan tiga orang meninggal dan sedikitnya 33 orang cedera terakibat peristiwa itu.
MacDonald House merupakan nama lain dari Gedung Hongkong and Shanghai Bank yang terletak di Orchard Road, Singapura. Peledakan terjadi pada 10 Maret 1965 pada pukul 15.07.
Harun dan Usman tertangkap karena boat yang mereka gunakan kehabisan bahan bakar. Singapura kemudian menghukum gantung keduanya pada 1968.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)