Hermawan Sulistyo (kiri). Foto: MI/Arya Manggala
Hermawan Sulistyo (kiri). Foto: MI/Arya Manggala

Hermawan Sulistyo Nilai Polri Tak Kecolongan, Ini Penjelasannya

Intan fauzi • 16 Januari 2016 19:02
medcom.id, Jakarta: Tenaga Ahli Puslitbang Polri, Hermawan Sulistyo, menolak jika peristiwa teror di Thamrin disebabkan karena Badan Intelijen dan Polri kecolongan. Hermawan beranggapan, publik justru harus mengapresiasi Polri yang melumpuhkan teroris dalam jangka waktu relatif singkat.
 
"Kecolongan itu kalau jarak waktunya (kedatangan polisi) satu jam. Kedua, bom meletus semua, ini belum meletus (pelaku) sudah ditembak," ujar Hermawan di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (16/1/2016).
 
Hermawan menolak jika banyak pihak yang menyebut pelaku bunuh diri dan memudahkan kerja Polri. Menurutnya, jasad pelaku dalam kondisi utuh. Artinya, polisi lebih dulu menembak pelaku sebelum bom meledak.    

"Kalau bom bunuh diri hancur badannya, tapi ini ditembak," ungkapnya.
 
Direktur Eksekutif Research Institute for Democracy and Peace (RIDeP) ‎itu yakin, dua pelaku yang bersembunyi di balik mobil Daihatsu Sirion putih bukan bom bunuh diri. 
 
"Kalau anda lihat yang show down lama sampai 15 menit di balik mobil putih, satu jongkok itu bukan jongkok, itu karena kakinya ditembak, itu jatuh berusaha megang bom, karena berusaha (megang bom) ditembak dadanya, satu masih hidup, kemudian mati juga karena ditembak atau bom meledak karena ditembak," paparnya.
 
Hermawan menyesalkan ada warga yang memandang sebelah mata kinerja aparat keamanan Indonesia. Polri dan TNI, akan bekerja maksimal dalam menjalankan fungsinya melindungi publik.
 
"Dan kalau tidak mau kecolongan, baiknya semua orang Indonesia yang punya indikasi (teroris) tangkepin saja," tandasnya.
 
Peristiwa ledakan dan serangan teroris bersenjata itu terjadi pada Kamis 14 Januari di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, dekat pusat perbelanjaan Sarinah. Lima pelaku teror mati. Kejadian ini juga menewaskan dua orang warga. Seorang di antaranya warga negara asing. Sebanyak 24 lainnya terluka.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan