Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merotasi guru-guru yang terdampak gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Rotasi ini untuk mendukung pemulihan trauma yang mereka alami.
"Untuk memulihkan trauma ini tidak hanya pada anak-anak yang menjadi korban bencana, tetapi juga guru-guru," kata Menteri Pendidikan dan kebudayaan Muhadjir Effendy dilansir dari Antara, Jakarta, Sabtu, 25 Agustus 2018.
Ia menjelaskan, guru-guru yang bertugas di daerah terdampak gempa akan dipindahkan ke daerah yang lebih aman. Sementara para guru yang mengajar di daerah tidak terdampak gempa akan diperbantukan ke daerah terdampak gempa.
Rotasi guru itu akan dilakukan sampai proses pemulihan trauma guru-guru yang terdampak gempa selesai. Kebijakan ini hanya akan dilakukan di lingkup sekolah yang berada di wilayah NTB.
"Kami akan lihat dulu, kalau ternyata ada guru yang masih trauma akan kita alihkan. Sementara cukup guru-guru yang ada di NTB saja," kata Muhadjir.
Mantan Rektor Universitas Muhamadiyah Malang ini juga mengucapkan terima kasih kepada guru-guru dari luar NTB, yang langsung membantu sekolah-sekolah terdampak gempa.
"Mereka spontan saja datang ikut membantu. Memang belum sempat kami koordinasikan," katanya.
Baca: BNPB: Lombok Dalam Masa Transisi Pemulihan
Ada 553 gedung sekolah yang rusak akibat gempa. Bangunan itu terdiri dari bangunan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berjanji akan membangun kembali sekolah-sekolah yang rusak akibat gempa.
Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Gempa Lombok terjadi sejak Minggu 5 Agustus 2018. Gempa dengan kekuatasn 7 skala richter itu telah menewaskan 555 orang dan melukasi ribuan orang.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merotasi guru-guru yang terdampak gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Rotasi ini untuk mendukung pemulihan trauma yang mereka alami.
"Untuk memulihkan trauma ini tidak hanya pada anak-anak yang menjadi korban bencana, tetapi juga guru-guru," kata Menteri Pendidikan dan kebudayaan Muhadjir Effendy dilansir dari
Antara, Jakarta, Sabtu, 25 Agustus 2018.
Ia menjelaskan, guru-guru yang bertugas di daerah terdampak gempa akan dipindahkan ke daerah yang lebih aman. Sementara para guru yang mengajar di daerah tidak terdampak gempa akan diperbantukan ke daerah terdampak gempa.
Rotasi guru itu akan dilakukan sampai proses pemulihan trauma guru-guru yang terdampak gempa selesai. Kebijakan ini hanya akan dilakukan di lingkup sekolah yang berada di wilayah NTB.
"Kami akan lihat dulu, kalau ternyata ada guru yang masih trauma akan kita alihkan. Sementara cukup guru-guru yang ada di NTB saja," kata Muhadjir.
Mantan Rektor Universitas Muhamadiyah Malang ini juga mengucapkan terima kasih kepada guru-guru dari luar NTB, yang langsung membantu sekolah-sekolah terdampak gempa.
"Mereka spontan saja datang ikut membantu. Memang belum sempat kami koordinasikan," katanya.
Baca: BNPB: Lombok Dalam Masa Transisi Pemulihan
Ada 553 gedung sekolah yang rusak akibat gempa. Bangunan itu terdiri dari bangunan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berjanji akan membangun kembali sekolah-sekolah yang rusak akibat gempa.
Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Gempa Lombok terjadi sejak Minggu 5 Agustus 2018. Gempa dengan kekuatasn 7 skala richter itu telah menewaskan 555 orang dan melukasi ribuan orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)