medcom.id, Jakarta: Tim investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah rampung mengunduh seluruh komponen kotak hitam (black box) AirAsia QZ8501. Semula, KNKT sudah mengambil 10-20 parameter awal dari Flight Data Recorder (FDR).
Lalu, apa yang akan dilakukan tim investigasi terhadap rekaman yang ada dalam Cockpit Voice Recorder (CVR)? Ketua tim investigasi kecelakaan AirAsia QZ8501 Prof. Mardjono menjelaskan, pihaknya akan mentranskrip percakapan di 2 jam terakhir pesawat mengudara. Ditargetkan hasil transkrip CVR selesai dalam satu minggu.
"Yang ditranskrip itu dua jam terakhir. Saya harap satu minggu sudah bisa ditranskrip seluruhnya," kata Mardjono kepada Metrotvnews.com di Kantor KNKT, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu (14/1/2015).
Dosen Teknik Mesin dan Kedirgantaraan Institut Teknologi Bandung itu menyatakan, perlu kecermatan tinggi dalam membuat transkrip rekaman CVR. Waktu seminggu sebagai jaminan sebagai landasan melakukan analisis nantinya.
"Bukan kuantitas, tapi kualitas karena harus dipastikan detik per detik. Sejauh ini hasil rekaman, menurut investigator dalam kondisi baik," papar Mardjono.
Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak, Minggu (28/12/2014) pukul 07.24, ketika tengah mengudara dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, menuju Singapura. Pesawat mengangkut 162 penumpang plus awak.
Sampai berita ini disusun, tim sudah menemukan 48 jasad penumpang burung besi berbadan merah itu, 35 di antaranya sudah teridentifikasi. Dua bagian penting kotak hitam pesawat, yaitu FDR dan CVR, yang sudah ditemukan diharapkan bisa menguak penyebab kecelakaan pesawat.
medcom.id, Jakarta: Tim investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah rampung mengunduh seluruh komponen kotak hitam (
black box) AirAsia QZ8501. Semula, KNKT sudah mengambil 10-20 parameter awal dari
Flight Data Recorder (FDR).
Lalu, apa yang akan dilakukan tim investigasi terhadap rekaman yang ada dalam
Cockpit Voice Recorder (CVR)? Ketua tim investigasi kecelakaan AirAsia QZ8501 Prof. Mardjono menjelaskan, pihaknya akan mentranskrip percakapan di 2 jam terakhir pesawat mengudara. Ditargetkan hasil transkrip CVR selesai dalam satu minggu.
"Yang ditranskrip itu dua jam terakhir. Saya harap satu minggu sudah bisa ditranskrip seluruhnya," kata Mardjono kepada
Metrotvnews.com di Kantor KNKT, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu (14/1/2015).
Dosen Teknik Mesin dan Kedirgantaraan Institut Teknologi Bandung itu menyatakan, perlu kecermatan tinggi dalam membuat transkrip rekaman CVR. Waktu seminggu sebagai jaminan sebagai landasan melakukan analisis nantinya.
"Bukan kuantitas, tapi kualitas karena harus dipastikan detik per detik. Sejauh ini hasil rekaman, menurut investigator dalam kondisi baik," papar Mardjono.
Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak, Minggu (28/12/2014) pukul 07.24, ketika tengah mengudara dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, menuju Singapura. Pesawat mengangkut 162 penumpang plus awak.
Sampai berita ini disusun, tim sudah menemukan 48 jasad penumpang burung besi berbadan merah itu, 35 di antaranya sudah teridentifikasi. Dua bagian penting kotak hitam pesawat, yaitu FDR dan CVR, yang sudah ditemukan diharapkan bisa menguak penyebab kecelakaan pesawat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)