medcom.id, Jakarta: Shintya Ermawan diketahui hilang di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, tiga hari lalu. Beruntung dia dikembalikan kepada keluarganya.
Kepada ayah dan ibundanya, bocah yang pekan depan mulai masuk sekolah dasar ini menceritakan runut insiden penculikan. Shintya memaparkan detail, dari tempat pertemuannya dengan pria tersebut hingga akhirnya kembali ke rumah.
Ridwan Ermawan, Ayah Shintya mengatakan selepas keluar dari PGC, pria itu membawa Shintya dengan menumpangi Mikrolet M19 jurusan Cililitan-Kranji. Setelah itu Shintya mengaku menaiki bus AC satu kali dan kemudian menumpang taksi menuju rumah yang diduga tempat tinggal pria yang membawanya itu.
Shintya yang dibawa dari PGC Sabtu, 18 Juli sekitar pukul 20.00 WIB, mengaku kepada ayahnya baru tiba di tempat tinggal penculiknya itu Minggu, 19 Juli pagi.
"Saya tanya kan, Shintya dari tempat penculikan itu sampai rumah om jam berapa? kata dia sampainya pagi," kata Ridwan di kediamannya Batu Ampar 3 Gang Batu Jamrud 5 RT05 RW05, Condet, Jakarta Timur, Selasa (21/7/2015).
Namun, Shintya mengaku pada ayahnya tidak mendapat kekerasan selama berada di tangan penculik. Dia hanya mengeluh kurang tidur dan kangen orang tuanya.
"Om nya baik katanya, hanya memang ngakunya kurang tidur, makan sama mandi juga cuma sekali. Kalau makan dikasih mie sama nasi katanya, kalau mandi dia bilang mandi sendiri. Tapi memang enggak boleh keluar rumah," beber Ridwan.
Shintya sempat diajak keluar rumah oleh sang penculik. Menurut keterangan yang diperoleh Ridwan dari Shintya, anaknya itu sempat dibawa ke rumah adik perempuan si penculik.
"Yang bawa dia, sempat ngajak ke tempat adiknya atau saudaranya gitu, perempuan, kata Shintya usianya kisaran SMK," tambah Ridwan.
Shintya kemudian merengek minta pulang, pria yang menculiknya itupun berjanji pada Shintya akan memulangkannya pada hari Senin, 20 Juli pagi. Namun, sampai Senin pagi, Shintya tak kunjung dipulangkan. Dia terus menagih janji pria itu sambil menangis.
Akhirnya lelaki itu baru memulangkan Shintya Senin malam sekitar pukul 20.00 WIB.
"Iya nanti om anter besok (Senin), soalnya om kerja, bilangnya seperti itu," ujar Ridwan.
"Pulangnya dari rumah kontrakan laki-laki itu katanya naik taksi, terus naik bus 5 kali sampai Bekasi Barat, terus naik taksi lagi sampai di PGC terus pulang ke rumah," imbuhnya.
Perjalanan Shintya dari rumah kontrakan si penculik sampai di Bekasi Barat memakan waktu sekitar delapan jam. Shintya diketahu sampai di Bekasi, tepatnya di seberang Giant Bekasi Barat, Selasa, 20 Juli, pukul 05.30 WIB.
Pria yang membawa Shintya itu kemudian memberhentikan taksi blue bird. Dia pun meminta si sopir mengantar pulang Shintya ke rumahnya.
Sopir taksi yang belakangan diketahui bernama Sairin itu pun tak menaruh curiga terhadap pria itu. Dia juga tidak tahu kalau Shintya adalah korban penculikan yang tengah ramai di beritakan media dan jadi perbincangan di media sosial.
Shintya, tiba di rumah orang tuanya sekitar pukul 06.00 WIB. Ibu Shintya, Siti Ermawati yang kala itu tengah memberikan ASI pada adik Shintya yang kecil, Kanzha Ermawan, sontak kaget ketika mendengar teriakan Shintya.
"Sampai depan pagar, dia teriak (bunda buka pintu), dengar Shintya manggil, Ya Allah saya langsung lari ke depan, neneknya semua langsung meluk dia semua, kita nangis semua. Sopir taksi juga ikut nangis terharu," papar Siti.
Saat itulah, sopir taksi yang mengantar Shintya, baru tahu kalau bocah yang akrab disapa Tya itu adalah korban penculikan sejak Sabtu 18 Juli 2015.
medcom.id, Jakarta: Shintya Ermawan diketahui hilang di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, tiga hari lalu. Beruntung dia dikembalikan kepada keluarganya.
Kepada ayah dan ibundanya, bocah yang pekan depan mulai masuk sekolah dasar ini menceritakan runut insiden penculikan. Shintya memaparkan detail, dari tempat pertemuannya dengan pria tersebut hingga akhirnya kembali ke rumah.
Ridwan Ermawan, Ayah Shintya mengatakan selepas keluar dari PGC, pria itu membawa Shintya dengan menumpangi Mikrolet M19 jurusan Cililitan-Kranji. Setelah itu Shintya mengaku menaiki bus AC satu kali dan kemudian menumpang taksi menuju rumah yang diduga tempat tinggal pria yang membawanya itu.
Shintya yang dibawa dari PGC Sabtu, 18 Juli sekitar pukul 20.00 WIB, mengaku kepada ayahnya baru tiba di tempat tinggal penculiknya itu Minggu, 19 Juli pagi.
"Saya tanya kan, Shintya dari tempat penculikan itu sampai rumah om jam berapa? kata dia sampainya pagi," kata Ridwan di kediamannya Batu Ampar 3 Gang Batu Jamrud 5 RT05 RW05, Condet, Jakarta Timur, Selasa (21/7/2015).
Namun, Shintya mengaku pada ayahnya tidak mendapat kekerasan selama berada di tangan penculik. Dia hanya mengeluh kurang tidur dan kangen orang tuanya.
"Om nya baik katanya, hanya memang ngakunya kurang tidur, makan sama mandi juga cuma sekali. Kalau makan dikasih mie sama nasi katanya, kalau mandi dia bilang mandi sendiri. Tapi memang enggak boleh keluar rumah," beber Ridwan.
Shintya sempat diajak keluar rumah oleh sang penculik. Menurut keterangan yang diperoleh Ridwan dari Shintya, anaknya itu sempat dibawa ke rumah adik perempuan si penculik.
"Yang bawa dia, sempat ngajak ke tempat adiknya atau saudaranya gitu, perempuan, kata Shintya usianya kisaran SMK," tambah Ridwan.
Shintya kemudian merengek minta pulang, pria yang menculiknya itupun berjanji pada Shintya akan memulangkannya pada hari Senin, 20 Juli pagi. Namun, sampai Senin pagi, Shintya tak kunjung dipulangkan. Dia terus menagih janji pria itu sambil menangis.
Akhirnya lelaki itu baru memulangkan Shintya Senin malam sekitar pukul 20.00 WIB.
"Iya nanti om anter besok (Senin), soalnya om kerja, bilangnya seperti itu," ujar Ridwan.
"Pulangnya dari rumah kontrakan laki-laki itu katanya naik taksi, terus naik bus 5 kali sampai Bekasi Barat, terus naik taksi lagi sampai di PGC terus pulang ke rumah," imbuhnya.
Perjalanan Shintya dari rumah kontrakan si penculik sampai di Bekasi Barat memakan waktu sekitar delapan jam. Shintya diketahu sampai di Bekasi, tepatnya di seberang Giant Bekasi Barat, Selasa, 20 Juli, pukul 05.30 WIB.
Pria yang membawa Shintya itu kemudian memberhentikan taksi blue bird. Dia pun meminta si sopir mengantar pulang Shintya ke rumahnya.
Sopir taksi yang belakangan diketahui bernama Sairin itu pun tak menaruh curiga terhadap pria itu. Dia juga tidak tahu kalau Shintya adalah korban penculikan yang tengah ramai di beritakan media dan jadi perbincangan di media sosial.
Shintya, tiba di rumah orang tuanya sekitar pukul 06.00 WIB. Ibu Shintya, Siti Ermawati yang kala itu tengah memberikan ASI pada adik Shintya yang kecil, Kanzha Ermawan, sontak kaget ketika mendengar teriakan Shintya.
"Sampai depan pagar, dia teriak (bunda buka pintu), dengar Shintya manggil, Ya Allah saya langsung lari ke depan, neneknya semua langsung meluk dia semua, kita nangis semua. Sopir taksi juga ikut nangis terharu," papar Siti.
Saat itulah, sopir taksi yang mengantar Shintya, baru tahu kalau bocah yang akrab disapa Tya itu adalah korban penculikan sejak Sabtu 18 Juli 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(KRI)