Jakarta: Anggota DPR RI Maman Imanulhaq mengkritisi kinerja instasi keamanan, terutama Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri. Sebab, koordinasi antar kedua instasi tersebut dinilai lemah.
Kritik tersebut disampaikan Maman menyikapi pernyataan Kepala BIN Budi Gunawan yang menyebutkan bahwa pelaku penusukan Menteri Koordinator (Menko) Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto sudah terdeteksi bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Kalau apa yang dikatakan BIN itu benar bahwa penusuk Pak Wiranto sebenarnya sudah terdeteksi tiga bulan ke belakang, pertanyaannya di mana letak koordinasi? Kesalahan koordinasi, paling tidak antara BIN dengan kepolisian," kata Maman ditemui di lobi Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2019.
Oleh karena itu, Maman meminta agar koordinasi antar lembaga, khususnya instansi keamanan ditingkatkan. Terutama sektor penanganan radikalisme dan terorisme.
"Makannya saya ingin mengatakan bahwa ini menjadi tugas ke depan bahwa komunikasi antar lembaga kementerian, terutama dalam penanganan radikalisme dan terorisme itu harus menjadi prioritas," ucapnya.
Selain itu, Maman menegaskan bahwa peristiwa serupa tidak boleh terulang kembali pada masa mendatang. Sebab, sangat mengancam keselamatan warga negara.
"Jangan sampai peristiwa penyerangan Pak Wiranto terjadi lagi. Bayangkan, seorang Menko, seorang mantan panglima, menjadi korban penusukan dengan mudah di ruang publik seperti itu. Maka bagaimana nasib kita sebagai warga negara?" kata Maman.
Jakarta: Anggota DPR RI Maman Imanulhaq mengkritisi kinerja instasi keamanan, terutama Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri. Sebab, koordinasi antar kedua instasi tersebut dinilai lemah.
Kritik tersebut disampaikan Maman menyikapi pernyataan Kepala BIN Budi Gunawan yang menyebutkan bahwa pelaku penusukan Menteri Koordinator (Menko) Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto sudah terdeteksi bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Kalau apa yang dikatakan BIN itu benar bahwa penusuk Pak Wiranto sebenarnya sudah terdeteksi tiga bulan ke belakang, pertanyaannya di mana letak koordinasi? Kesalahan koordinasi, paling tidak antara BIN dengan kepolisian," kata Maman ditemui di lobi Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2019.
Oleh karena itu, Maman meminta agar koordinasi antar lembaga, khususnya instansi keamanan ditingkatkan. Terutama sektor penanganan radikalisme dan terorisme.
"Makannya saya ingin mengatakan bahwa ini menjadi tugas ke depan bahwa komunikasi antar lembaga kementerian, terutama dalam penanganan radikalisme dan terorisme itu harus menjadi prioritas," ucapnya.
Selain itu, Maman menegaskan bahwa peristiwa serupa tidak boleh terulang kembali pada masa mendatang. Sebab, sangat mengancam keselamatan warga negara.
"Jangan sampai peristiwa penyerangan Pak Wiranto terjadi lagi. Bayangkan, seorang Menko, seorang mantan panglima, menjadi korban penusukan dengan mudah di ruang publik seperti itu. Maka bagaimana nasib kita sebagai warga negara?" kata Maman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)