Jakarta: Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mempersilakan vaksinasi covid-19 menggunakan AstraZeneca di Sulawesi Utara (Sulut) dilanjutkan. Sebelumnya, sebagian masyarakat di Sulut mengalami KIPI usai disuntik vaksin.
"Komnas KIPI merekomendasikan bahwa vaksin ini aman dan dapat dilanjutkan sebagai program vaksinasi nasional," ujar Ketua Komnas KIPI Hinky Hindra Irawan Satari kepada Medcom.id, Selasa, 30 Maret 2021.
Hindra menyebut pihaknya telah mengkaji temuan gejala yang dialami penerima vaksin. Hasilnya, KIPI bersifat ringan.
"Gejala, seperti sakit kepala, sakit otot, dan mual," ucap Hindra.
Hindra menjelaskan menentukan bahaya vaksin salah satunya dengan membandingkan laporan uji klinik fase 1 hingga 3. Vaksin masih aman digunakan bila proporsi yang mengalami KIPI lebih rendah ketimbang saat uji klinik.
(Baca: Bio Farma Mulai Distribusikan Vaksin AstraZeneca di Tanah Air)
"Di Sulut dengan proporsi yang terjadi di fase 1, 2, dan 3, clinical trial ini lebih rendah," ujar Hindra.
Rekomendasi Komnas KIPI ini sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Senin, 29 Maret 2021. Rekomendasi sekaligus mencegah kekhawatiran publik terhadap vaksin AstraZeneca.
"Tidak menimbulkan bahaya bagi masyarakat. Vaksin ini aman," ucap dia.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara sempat menghentikan sementara pelaksanaan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca pada Sabtu, 27 Maret 2021. Sebanyak 5-10 persen penerima vaksin mengalami KIPI.
Jakarta: Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mempersilakan
vaksinasi covid-19 menggunakan
AstraZeneca di Sulawesi Utara (Sulut) dilanjutkan. Sebelumnya, sebagian masyarakat di Sulut mengalami KIPI usai disuntik vaksin.
"Komnas KIPI merekomendasikan bahwa vaksin ini aman dan dapat dilanjutkan sebagai program vaksinasi nasional," ujar Ketua Komnas KIPI Hinky Hindra Irawan Satari kepada
Medcom.id, Selasa, 30 Maret 2021.
Hindra menyebut pihaknya telah mengkaji temuan gejala yang dialami penerima vaksin. Hasilnya, KIPI bersifat ringan.
"Gejala, seperti sakit kepala, sakit otot, dan mual," ucap Hindra.
Hindra menjelaskan menentukan bahaya vaksin salah satunya dengan membandingkan laporan uji klinik fase 1 hingga 3. Vaksin masih aman digunakan bila proporsi yang mengalami KIPI lebih rendah ketimbang saat uji klinik.
(Baca:
Bio Farma Mulai Distribusikan Vaksin AstraZeneca di Tanah Air)
"Di Sulut dengan proporsi yang terjadi di fase 1, 2, dan 3,
clinical trial ini lebih rendah," ujar Hindra.
Rekomendasi Komnas KIPI ini sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Senin, 29 Maret 2021. Rekomendasi sekaligus mencegah kekhawatiran publik terhadap vaksin AstraZeneca.
"Tidak menimbulkan bahaya bagi masyarakat. Vaksin ini aman," ucap dia.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara sempat menghentikan sementara pelaksanaan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca pada Sabtu, 27 Maret 2021. Sebanyak 5-10 persen penerima vaksin mengalami KIPI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)
