Jakarta: Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuka posko pelayanan rapid test antigen gratis di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Seluruh masyarakat bakal dilayani tanpa terkecuali.
"Tidak ada kuota, berapa pun masyarakat kita layani," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Mohammad Fadil Imran, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Desember 2020.
Fadil mengaku telah menyiapkan 20 ribu alat rapid test antigen. Polda Metro dan Kodam Jaya masing-masing menyiapkan 10 ribu alat rapid test antigen.
"Dibantu oleh BNPB sepenuhnya," ujar mantan Kapolda Jawa Timur itu.
Posko pelayanan rapid test antigen gratis dibuka sejak Rabu, 23 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021. Masyarakat cukup memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan tiket kereta api.
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengatakan pelayanan ini membantu kesulitan masyarakat yang hendak bepergian ke luar kota saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Dudung menyebut harga rapid test antigen cukup memberatkan. Apalagi, melebihi harga tiket kereta api ekonomi yang hanya Rp120 ribu.
"Mengingat tentang kebutuhan masyarakat saat ini apabila mereka melakukan swab antigen itu kalau di luar sekitar Rp300 ribu, kalau di sini swab antigen ini diberikan oleh Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya secara cuma-cuma," ucap Dudung.
Dudung menyebut pembuatan posko pelayanan semata untuk mempermudah masyarakat bepergian. Tes penting untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat selama dalam perjalanan.
"Dalam perjalanan ada keyakinan bahwa dirinya betul-betul sehat," kata Dudung.
Kepastian itu juga bisa mencegah penyebaran covid-19. Pasalnya, penumpang yang dinyatakan reaktif covid-19 tidak diperbolehkan berangkat.
Mereka yang reaktif covid-19 bakal dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menjalani polymerase chain reaction (PCR) test. Masyarakat yang positif covid-19 akan dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta.
"Tadi ada empat orang yang reaktif swab antigen, itu pasti tidak bisa berangkat. Jadi kita tidak membatasi, tapi menyeleksi, membantu masyarakat memutus mata rantai agar kalau pulang ke kampung tidak bawa virus," kata Fadil.
Jakarta: Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) membuka posko pelayanan
rapid test antigen gratis di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Seluruh masyarakat bakal dilayani tanpa terkecuali.
"Tidak ada kuota, berapa pun masyarakat kita layani," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Mohammad Fadil Imran, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Desember 2020.
Fadil mengaku telah menyiapkan 20 ribu alat
rapid test antigen. Polda Metro dan Kodam Jaya masing-masing menyiapkan 10 ribu alat
rapid test antigen.
"Dibantu oleh BNPB sepenuhnya," ujar mantan Kapolda Jawa Timur itu.
Posko pelayanan
rapid test antigen gratis dibuka sejak Rabu, 23 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021. Masyarakat cukup memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan tiket kereta api.
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengatakan pelayanan ini membantu kesulitan masyarakat yang hendak bepergian ke luar kota saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Dudung menyebut harga
rapid test antigen cukup memberatkan. Apalagi, melebihi harga tiket kereta api ekonomi yang hanya Rp120 ribu.
"Mengingat tentang kebutuhan masyarakat saat ini apabila mereka melakukan
swab antigen itu kalau di luar sekitar Rp300 ribu, kalau di sini
swab antigen ini diberikan oleh Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya secara cuma-cuma," ucap Dudung.
Dudung menyebut pembuatan posko pelayanan semata untuk mempermudah masyarakat bepergian. Tes penting untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat selama dalam perjalanan.
"Dalam perjalanan ada keyakinan bahwa dirinya betul-betul sehat," kata Dudung.
Kepastian itu juga bisa mencegah penyebaran
covid-19. Pasalnya, penumpang yang dinyatakan reaktif covid-19 tidak diperbolehkan berangkat.
Mereka yang reaktif covid-19 bakal dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menjalani
polymerase chain reaction (PCR) test. Masyarakat yang positif covid-19 akan dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta.
"Tadi ada empat orang yang reaktif
swab antigen, itu pasti tidak bisa berangkat. Jadi kita tidak membatasi, tapi menyeleksi, membantu masyarakat memutus mata rantai agar kalau pulang ke kampung tidak bawa virus," kata Fadil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)