Jakarta: Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto tak ambil pusing soal usulan 27 dewan pimpinan daerah (DPD) untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Dia menilai hal itu disebabkan kondisi partai yang tak kondusif.
"Itu kan memang masuk ke permasalahan, enggak usah diulas. Orang kalau kena masalah itu kan rencananya macam-macam. Tapi, mecat memecat itu kan akan merusak partai," kata Wiranto di Hotel Borobudur, Rabu, 17 Januari 2018.
Menurut dia, masalah timbul karena ada ketidakpuasan terkait kebijakan partai. Namun, kemelut Hanura ini diyakini tak akan mengganggu tahapan Pilpres dan Pileg 2019. Masalah ini segera diselesaikan Wiranto.
"Saya sebagai ketua Dewan Pembina enggak suka konflik berkepanjangan. Ini mengganggu Hanura dalam rangka eksistensi ke depan. Saya punya kewenangan menyelesaikan ini, mudah-mudahan satu dua hari ke depan, selesai," kata Wiranto.
Pengalamannya mengikuti pemilu selama dua kali dan memimpin Hanura selama 10 tahun, tak perlu diragukan. Dia yakin dapat mencari titik permasalahan kisruh partainya. Dia mengklaim sudah mengerti penyebab utama permasalahan.
"Penyelesaiannya kita coba cari sebab dan eliminasi. Kalau menyangkut manusia, kita minta agar siapa pun yang terlibat ya kita minta dia menyadari, introspeksi, dan menyelesaikan dengan hati nurani," pungkas dia.
Baca: Oso: Saya Bukan Pencuri
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapto Odang sebelumnya mengklaim Wiranto tak setuju dengan pemecatan dirinya. Oso bilang Wiranto sudah tiga kali meminta dirinya memimpin partai.
"Pak Wiranto menyampaikan itu kepada saya menurut hati nuraninya karena butuh figur yang meneruskan dirinya untuk memimpin partai ini. Saya percaya pak Wiranto tidak akan mengubah keputusannya," ujar Oso di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 15 Januari 2018.
Pemecatan Oso dihasilkan dalam rapat pengurus harian di Hotel Ambahara, Blok M, Jakarta Selatan. Sekretaris Jenderal Hanura Sarifuddin Sudding menyatakan pemecatan terhadap Oso sudah sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/nN9DEDRK" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto tak ambil pusing soal usulan 27 dewan pimpinan daerah (DPD) untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Dia menilai hal itu disebabkan kondisi partai yang tak kondusif.
"Itu kan memang masuk ke permasalahan, enggak usah diulas. Orang kalau kena masalah itu kan rencananya macam-macam. Tapi, mecat memecat itu kan akan merusak partai," kata Wiranto di Hotel Borobudur, Rabu, 17 Januari 2018.
Menurut dia, masalah timbul karena ada ketidakpuasan terkait kebijakan partai. Namun, kemelut Hanura ini diyakini tak akan mengganggu tahapan Pilpres dan Pileg 2019. Masalah ini segera diselesaikan Wiranto.
"Saya sebagai ketua Dewan Pembina enggak suka konflik berkepanjangan. Ini mengganggu Hanura dalam rangka eksistensi ke depan. Saya punya kewenangan menyelesaikan ini, mudah-mudahan satu dua hari ke depan, selesai," kata Wiranto.
Pengalamannya mengikuti pemilu selama dua kali dan memimpin Hanura selama 10 tahun, tak perlu diragukan. Dia yakin dapat mencari titik permasalahan kisruh partainya. Dia mengklaim sudah mengerti penyebab utama permasalahan.
"Penyelesaiannya kita coba cari sebab dan eliminasi. Kalau menyangkut manusia, kita minta agar siapa pun yang terlibat ya kita minta dia menyadari, introspeksi, dan menyelesaikan dengan hati nurani," pungkas dia.
Baca: Oso: Saya Bukan Pencuri
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapto Odang sebelumnya mengklaim Wiranto tak setuju dengan pemecatan dirinya. Oso bilang Wiranto sudah tiga kali meminta dirinya memimpin partai.
"Pak Wiranto menyampaikan itu kepada saya menurut hati nuraninya karena butuh figur yang meneruskan dirinya untuk memimpin partai ini. Saya percaya pak Wiranto tidak akan mengubah keputusannya," ujar Oso di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 15 Januari 2018.
Pemecatan Oso dihasilkan dalam rapat pengurus harian di Hotel Ambahara, Blok M, Jakarta Selatan. Sekretaris Jenderal Hanura Sarifuddin Sudding menyatakan pemecatan terhadap Oso sudah sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)