medcom.id, Jakarta: Museum Nasional bekerja sama dengan beberapa pihak untuk menggenjot jumlah pengunjung, salah satunya dengan TransJakarta. Anak usia Paud dan TK diarahkan mendapat edukasi di museum.
"Alhamdulillah meningkat, TransJakarta memfasilitasi dari TK dan Paud, kami melakukan pelayanan," kata Kepala Promosi Museum Nasional, Dedah Sri Handari, kepada Mertotvnews.com, Minggu 9 Juli 2017.
Pada akhir pekan, TransJakarta mengantar anak-anak ke Museum Nasional dan mengakomodasi tiket masuk mereka Rp2 ribu per anak. Tak hanya itu, saat hari biasa, BUMD itu juga mengantar lansia dan anak-anak dari panti asuhan berwisata keliling museum.
Ada kids corner di basement museum untuk memberi informasi awal pada anak-anak, sebelum diajak berkeliling melihat peninggalan purbakala. Mereka yang menikmati edukasi dan hiburan gratis ini berasal dari TK dan Paud di sekitar Jakarta, yang daerahnya dilayani TransJakarta.
"Ke depan tidak akan sebatas TK, Paud, tapi meningkat ke SD, SMP dan SMA," kata Dedah.
Target menggaet siswa/siswi di tingkat itu juga tak bisa dibilang mudah. Ada kendala pembiayaan dari sekolah untuk mengantar anak didiknya ke museum. Salah satunya, sekolah bisa saja dituduh memeras murid.
Dedah kemudian berpikir menggalakkan Museum Goes to School. Pihaknya melakukan audiensi ke sekolah-sekolah, khususnya sekolah di Jakarta yang jauh dari Museum Nasional, seperti di Cengkareng.
"Agustus akhir nanti mau ke cengkarenag, SDN cengkareng. Sasarannya sekolah pinggiran yang sulit menjangkau Muesum Nasional. Tahun ini sebelumnya di wilayah Banten, Pandeglang, Rangkas," beber dia.
Dedah mengaku saat unu jumlah pengunjung berkurang. Hal itu terjadi sejak gedung A direnovasi awal 2017. Sepengetahuan Dedah, pada Juli 2016, jumlah pengunjung dua kali lipat dibandingkan dengan tahun ini.
"Direnovasi, karena sejak 1862 belum pernah diperbaiki. Supaya kalau sudah direnovasi nanti lebih nyaman," ucap dia.
medcom.id, Jakarta: Museum Nasional bekerja sama dengan beberapa pihak untuk menggenjot jumlah pengunjung, salah satunya dengan TransJakarta. Anak usia Paud dan TK diarahkan mendapat edukasi di museum.
"Alhamdulillah meningkat, TransJakarta memfasilitasi dari TK dan Paud, kami melakukan pelayanan," kata Kepala Promosi Museum Nasional, Dedah Sri Handari, kepada Mertotvnews.com, Minggu 9 Juli 2017.
Pada akhir pekan, TransJakarta mengantar anak-anak ke Museum Nasional dan mengakomodasi tiket masuk mereka Rp2 ribu per anak. Tak hanya itu, saat hari biasa, BUMD itu juga mengantar lansia dan anak-anak dari panti asuhan berwisata keliling museum.
Ada kids corner di basement museum untuk memberi informasi awal pada anak-anak, sebelum diajak berkeliling melihat peninggalan purbakala. Mereka yang menikmati edukasi dan hiburan gratis ini berasal dari TK dan Paud di sekitar Jakarta, yang daerahnya dilayani TransJakarta.
"Ke depan tidak akan sebatas TK, Paud, tapi meningkat ke SD, SMP dan SMA," kata Dedah.
Target menggaet siswa/siswi di tingkat itu juga tak bisa dibilang mudah. Ada kendala pembiayaan dari sekolah untuk mengantar anak didiknya ke museum. Salah satunya, sekolah bisa saja dituduh memeras murid.
Dedah kemudian berpikir menggalakkan Museum Goes to School. Pihaknya melakukan audiensi ke sekolah-sekolah, khususnya sekolah di Jakarta yang jauh dari Museum Nasional, seperti di Cengkareng.
"Agustus akhir nanti mau ke cengkarenag, SDN cengkareng. Sasarannya sekolah pinggiran yang sulit menjangkau Muesum Nasional. Tahun ini sebelumnya di wilayah Banten, Pandeglang, Rangkas," beber dia.
Dedah mengaku saat unu jumlah pengunjung berkurang. Hal itu terjadi sejak gedung A direnovasi awal 2017. Sepengetahuan Dedah, pada Juli 2016, jumlah pengunjung dua kali lipat dibandingkan dengan tahun ini.
"Direnovasi, karena sejak 1862 belum pernah diperbaiki. Supaya kalau sudah direnovasi nanti lebih nyaman," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)