medcom.id, Tangerang: Pemerintah Kota Tangerang Selatan menggelar festival barongsai dan pencak silat sebagai penutup rangkaian kegiatan hari jadi Tangsel ke-7. Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany berharap kegiatan itu dapat jadi satu upaya menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal.
“Satu hal yang penting ingin saya tekankan pada kesempatan ini, mari kita bersama-sama melestarikan seni dan budaya yang kita miliki yang merupakan warisan berharga dari orang tua kita,”ujar Airin dalam kegiatan Festival Barongsai di Setu, Tangsel, Banten, Jumat (27/11/2015).
Menurut Airin, Kota Tangsel sebenarnya punya keunikan tersendiri dalam hal seni dan budaya. Tangsel, kata penyabet Kartini Award 2010 itu, merupakan tempat bertemunya seni dan budaya asli Betawi dengan berbagai karakter kebudayaan dan tradisi lainnya.
“Keunikan ini tentunya patut kita jaga, lestarikan dan kembakangkan. Ini merupakan potensi untuk lebih mendukung perkembangan dan kemajuan wilayah,” kata wanita kelahiran Banjar ini.
Airin punya harapan kegiatan serupa sebagai agenda rutin pemerintah kota di waktu yang akan datang. Sebab, dia menilai kegiatan kebudayaan semacam itu dapat menjadi salah satu alternatif wisata yang jika dikelola dengan baik, dapat berdampak positif bagi perkembangan Kota.
"Sehingga akan memberikan value yang lebih besar lagi bagi masyarakat dan daerah," imbuh Airin.
Penampilan Barongsai - MTVN/Arga Sumantri
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tangsel menuturkan, ada sekitar 15 peserta untuk festival barongsai, dan 15 peserta untuk pencak silat yang ikut ambil bagian. Seluruh peserta berasal dari tujuh kecamatan yang ada di Tangsel.
“Tangsel memiliki multi etnik, ini sebagai wujud kepedulian dan kelestarian budaya yang ada di Tangsel," ujar Kepala Disbudpar Tangsel Yanuar.
medcom.id, Tangerang: Pemerintah Kota Tangerang Selatan menggelar festival barongsai dan pencak silat sebagai penutup rangkaian kegiatan hari jadi Tangsel ke-7. Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany berharap kegiatan itu dapat jadi satu upaya menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal.
“Satu hal yang penting ingin saya tekankan pada kesempatan ini, mari kita bersama-sama melestarikan seni dan budaya yang kita miliki yang merupakan warisan berharga dari orang tua kita,”ujar Airin dalam kegiatan Festival Barongsai di Setu, Tangsel, Banten, Jumat (27/11/2015).
Menurut Airin, Kota Tangsel sebenarnya punya keunikan tersendiri dalam hal seni dan budaya. Tangsel, kata penyabet Kartini Award 2010 itu, merupakan tempat bertemunya seni dan budaya asli Betawi dengan berbagai karakter kebudayaan dan tradisi lainnya.
“Keunikan ini tentunya patut kita jaga, lestarikan dan kembakangkan. Ini merupakan potensi untuk lebih mendukung perkembangan dan kemajuan wilayah,” kata wanita kelahiran Banjar ini.
Airin punya harapan kegiatan serupa sebagai agenda rutin pemerintah kota di waktu yang akan datang. Sebab, dia menilai kegiatan kebudayaan semacam itu dapat menjadi salah satu alternatif wisata yang jika dikelola dengan baik, dapat berdampak positif bagi perkembangan Kota.
"Sehingga akan memberikan
value yang lebih besar lagi bagi masyarakat dan daerah," imbuh Airin.

Penampilan Barongsai - MTVN/Arga Sumantri
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tangsel menuturkan, ada sekitar 15 peserta untuk festival barongsai, dan 15 peserta untuk pencak silat yang ikut ambil bagian. Seluruh peserta berasal dari tujuh kecamatan yang ada di Tangsel.
“Tangsel memiliki multi etnik, ini sebagai wujud kepedulian dan kelestarian budaya yang ada di Tangsel," ujar Kepala Disbudpar Tangsel Yanuar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)