medcom.id, Jakarta: Keluarga Yohannes Antonius Maria, 48, kaget saat mengetahui warga negara asing (WNA) asal Belanda ini menjadi korban ledakan bom bunuh diri di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Keluarga mendapat kabar sesaat setelah terjadi ledakan.
"Ibu Feby (istri Yohannes) kaget dengar kabar ini. Anak-anak pas saya kasih tahu juga menangis," kata Simon, 27, supir keluarga Yohannes kepada Metrotvnews.com, Jumat (15/1/2016).
Simon menjelaskan, pada saat terjadi peristiwa tersebut, ia sedang mengantar istri dan tiga anak Yohannes untuk sekolah di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan dilanjutkan dengan belanja. Yohannes berangkat kerja ke kawasan Sarinah menggunakan Taksi.
"Setelah antar ke sekolah saya antar ibu belanja ke daerah Cipete. Pas di jalan ibu dapat kabar dari teman kantor bapak. Ibu langsung panik," ujarnya.
Simon menambahkan, Yohannes hingga kini masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Ia menderita luka yang cukup serius di bagian kepala.
"Keluarga ibu yang di Atambua semua sudah tahu. Ibu dari kemarin belum pulang ke rumah, masih di rumah sakit," katanya.
Teror di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, menyentak. Diawali ledakan bom di dalam kedai kopi Starbucks di pusat perbelanjaan Sarinah, teror meluas ke tengah jalan.
Tercatat tujuh nyawa melayang dalam kejadian itu. Lima dari tujuh korban tewas diketahui peneror. Dua korban lainnya masing-masing satu warga Kanada dan satu lainnya penduduk pribumi. Tragedi berdarah ini juga melukai 15 orang lainnya. Lima di antaranya polisi.
medcom.id, Jakarta: Keluarga Yohannes Antonius Maria, 48, kaget saat mengetahui warga negara asing (WNA) asal Belanda ini menjadi korban ledakan bom bunuh diri di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Keluarga mendapat kabar sesaat setelah terjadi ledakan.
"Ibu Feby (istri Yohannes) kaget dengar kabar ini. Anak-anak pas saya kasih tahu juga menangis," kata Simon, 27, supir keluarga Yohannes kepada Metrotvnews.com, Jumat (15/1/2016).
Simon menjelaskan, pada saat terjadi peristiwa tersebut, ia sedang mengantar istri dan tiga anak Yohannes untuk sekolah di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan dilanjutkan dengan belanja. Yohannes berangkat kerja ke kawasan Sarinah menggunakan Taksi.
"Setelah antar ke sekolah saya antar ibu belanja ke daerah Cipete. Pas di jalan ibu dapat kabar dari teman kantor bapak. Ibu langsung panik," ujarnya.
Simon menambahkan, Yohannes hingga kini masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Ia menderita luka yang cukup serius di bagian kepala.
"Keluarga ibu yang di Atambua semua sudah tahu. Ibu dari kemarin belum pulang ke rumah, masih di rumah sakit," katanya.
Teror di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, menyentak. Diawali ledakan bom di dalam kedai kopi Starbucks di pusat perbelanjaan Sarinah, teror meluas ke tengah jalan.
Tercatat tujuh nyawa melayang dalam kejadian itu. Lima dari tujuh korban tewas diketahui peneror. Dua korban lainnya masing-masing satu warga Kanada dan satu lainnya penduduk pribumi. Tragedi berdarah ini juga melukai 15 orang lainnya. Lima di antaranya polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)