medcom.id, Jakarta: Komisi VIII DPR menilai askar atau petugas keamanan yang dioperasikan di Tanah Suci selama musim haji berkualitas rendah. Dalam kondisi darurat, para askar tak banyak membantu para jemaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia.
Menurut Wakil Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid, askar-askar di Mekkah memiliki kemampuan dan kualitas sangat terbatas, terutama dalam penguasaan bahasa dan tindakan pertama untuk kondisi darurat.
"Sekarang askar itu dari mahasiswa, pramuka yang kemampuannya terbatas. Askar itu paling tidak komunikasinya harus baik, ini rendah kualitasnya, ngomong saja susah. Jadi kalau ada jemaah minta bantuan itu nggak banyak informasi yang mereka dapatkan dari askar," kata Sodik, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/9/2015).
Prihatin dengan kondisi tersebut, Sodik pun menyarankan pemerintah Arab Saudi untuk merekrut askar berlatar belakang militer. Selain dianggap tanggap, askar dari militer juga dianggap memiliki pengalaman bagaimana melayani para jemaah haji. Hal tersebut juga untuk menutup kualitas askar yang dianggap rendah dalam memberikan pelayanan kepada para jemaah haji.
"Antisipasi terkait kualitas dan jumlah ini saya rekomendasikan ke Arab Saudi untuk kerjasama pengiriman petugas keamanan yang kompetensinya militer dan investigasi ini kalau bisa enggak usah melibatkan OKI, karena mereka sudah cerai berai. Lebih baik bersama negara-negara Islam yang memang punya concern dan kesamaan ke arah sana," katanya.
medcom.id, Jakarta: Komisi VIII DPR menilai askar atau petugas keamanan yang dioperasikan di Tanah Suci selama musim haji berkualitas rendah. Dalam kondisi darurat, para askar tak banyak membantu para jemaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia.
Menurut Wakil Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid, askar-askar di Mekkah memiliki kemampuan dan kualitas sangat terbatas, terutama dalam penguasaan bahasa dan tindakan pertama untuk kondisi darurat.
"Sekarang askar itu dari mahasiswa, pramuka yang kemampuannya terbatas. Askar itu paling tidak komunikasinya harus baik, ini rendah kualitasnya, ngomong saja susah. Jadi kalau ada jemaah minta bantuan itu nggak banyak informasi yang mereka dapatkan dari askar," kata Sodik, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/9/2015).
Prihatin dengan kondisi tersebut, Sodik pun menyarankan pemerintah Arab Saudi untuk merekrut askar berlatar belakang militer. Selain dianggap tanggap, askar dari militer juga dianggap memiliki pengalaman bagaimana melayani para jemaah haji. Hal tersebut juga untuk menutup kualitas askar yang dianggap rendah dalam memberikan pelayanan kepada para jemaah haji.
"Antisipasi terkait kualitas dan jumlah ini saya rekomendasikan ke Arab Saudi untuk kerjasama pengiriman petugas keamanan yang kompetensinya militer dan investigasi ini kalau bisa enggak usah melibatkan OKI, karena mereka sudah cerai berai. Lebih baik bersama negara-negara Islam yang memang punya concern dan kesamaan ke arah sana," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(KRI)