medcom.id, New York: Sejumlah grup Muslim dan advokat kebebasan sipil menyambut baik keputusan Departemen Kepolisian New York dalam membubarkan unit kontroversial yang bertugas memantau aktivitas semua pemeluk agama Islam.
Unit pemantau ini bertugas mengumpulkan data tempat tinggal, tempat kerja, tempat ibadah dan bahkan tempat dimana umat Muslim di New York berbelanja. Petugas unit ini biasa memakai baju warga sipil dan memantau grup siswa, aktivitas salat di masjid, dakwah Jumat dan memeriksa setiap umat Islam yang menggunakan nama belakang bernuansa AS.
Dalam pernyataannya pada Selasa (15/4/201), seperti diwartakan AP, Juru Bicara NYPD Stephen Davis mengonfirmasi para detektif di unit pemantau Muslim telah dipindahkan ke unit lain.
Linda Sarsour, Direktur Eksekutif Arab American Assosiation of New York, sempat bertemu dengan perwakilan polisi sepekan lalu. Ia menegaskan unit bernama Zone Assessment Unit itu telah melanggar hak asasi. Walau sudah dibubarkan, ia masih khawatir adanya informan yang kerap menyusupi masjid.
"Hal itu merupakan bagian dari puzzle besar yang sedang ingin kami ungkap," tutur Sarsour.
Keputusan untuk menghentikan program ini dilaporkan sebagai keputusan Komisioner Polisi William Bratton dan dipandang sebagai langkah untuk menjauhkan diri dari praktek-praktek pengumpulan intelijen pasca serangan 11 September.
Unit yang telah beroperasi sejak 2003 dan kemudian dinamakan Unit Pengawasan Zona itu mencatat dimana Muslim bekerja, berbelanja, makan dan sholat.
medcom.id, New York: Sejumlah grup Muslim dan advokat kebebasan sipil menyambut baik keputusan Departemen Kepolisian New York dalam membubarkan unit kontroversial yang bertugas memantau aktivitas semua pemeluk agama Islam.
Unit pemantau ini bertugas mengumpulkan data tempat tinggal, tempat kerja, tempat ibadah dan bahkan tempat dimana umat Muslim di New York berbelanja. Petugas unit ini biasa memakai baju warga sipil dan memantau grup siswa, aktivitas salat di masjid, dakwah Jumat dan memeriksa setiap umat Islam yang menggunakan nama belakang bernuansa AS.
Dalam pernyataannya pada Selasa (15/4/201), seperti diwartakan
AP, Juru Bicara NYPD Stephen Davis mengonfirmasi para detektif di unit pemantau Muslim telah dipindahkan ke unit lain.
Linda Sarsour, Direktur Eksekutif Arab American Assosiation of New York, sempat bertemu dengan perwakilan polisi sepekan lalu. Ia menegaskan unit bernama Zone Assessment Unit itu telah melanggar hak asasi. Walau sudah dibubarkan, ia masih khawatir adanya informan yang kerap menyusupi masjid.
"Hal itu merupakan bagian dari puzzle besar yang sedang ingin kami ungkap," tutur Sarsour.
Keputusan untuk menghentikan program ini dilaporkan sebagai keputusan Komisioner Polisi William Bratton dan dipandang sebagai langkah untuk menjauhkan diri dari praktek-praktek pengumpulan intelijen pasca serangan 11 September.
Unit yang telah beroperasi sejak 2003 dan kemudian dinamakan Unit Pengawasan Zona itu mencatat dimana Muslim bekerja, berbelanja, makan dan sholat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WIL)