Jakarta: Daur ulang sampah plastik sudah sering dilakukan dan menjadi sebuah budaya pengolahan sampah terkini. Namun, daur ulang sampah elektronik masih belum sering dilakukan.
Indonesia tercatat sebagai negara keempat terpadat dan menjadi salah satu konsumen elektronik terbesar di dunia. Sehingga, Indonesia berpotensi menyumbangkan sampah elektronik dengan jumlah signifikan.
Sampah elektronik termasuk dalam sampah yang mengandung B3. Beberapa komponen tersebut berdampak negatif bagi manusia dan lingkungan.
Daur ulang sampah elektronik juga berbeda dengan daur ulang sampah plastik. Proses dan mesin yang digunakan juga berbeda. Ewasterj, salah satu pelaku daur ulang sampah elektronik di Indonesia, menyediakan tempat bagi masyarakat yang ingin mendaur ulang sampah elektronik.
Ewasterj akan menyediakan dropbox yang tersebar di 15 titik Indonesia, khususnya wilayah Jabodetabek. Jika ingin membuang sampah yang berukuran besar, akan ada agen atau perwakilan untuk mengumpulkan sampah elektronik.
“Bisa juga (menghubungi) lewat sosial media dan website. Jadi bisa dibuang ke situ. Nanti kita kumpulkan dan kita berikan dan distribusikan ke perusahaan pendaur ulangan. Jadi prosesnya berputar,” ujar Rafa Jafar, founder Ewasterj dalam program Newsline di Metro TV, Rabu, 13 Januari 2022.
Barang elektronik ini akan dipreteli satu persatu sesuai dengan bahan dan kemudian akan dihancurkan menjadi bubuk kecil dan menghasilkan bahan dasar baru. Daur ulang akan menghasilkan bahan dasar plastik, bahan dasar kaca, bahan dasar alumunium.
Bahan dasar itu bisa digunakan untuk apa saja. (Alifiah Nurul Rahmania)
Jakarta: Daur ulang sampah plastik sudah sering dilakukan dan menjadi sebuah budaya pengolahan sampah terkini. Namun, daur ulang sampah elektronik masih belum sering dilakukan.
Indonesia tercatat sebagai negara keempat terpadat dan menjadi salah satu konsumen elektronik terbesar di dunia. Sehingga, Indonesia berpotensi menyumbangkan sampah elektronik dengan jumlah signifikan.
Sampah elektronik termasuk dalam sampah yang mengandung B3. Beberapa komponen tersebut berdampak negatif bagi manusia dan lingkungan.
Daur ulang sampah elektronik juga berbeda dengan daur ulang sampah plastik. Proses dan mesin yang digunakan juga berbeda. Ewasterj, salah satu pelaku daur ulang sampah elektronik di Indonesia, menyediakan tempat bagi masyarakat yang ingin mendaur ulang sampah elektronik.
Ewasterj akan menyediakan
dropbox yang tersebar di 15 titik Indonesia, khususnya wilayah Jabodetabek. Jika ingin membuang sampah yang berukuran besar, akan ada agen atau perwakilan untuk mengumpulkan sampah elektronik.
“Bisa juga (menghubungi) lewat sosial media dan website. Jadi bisa dibuang ke situ. Nanti kita kumpulkan dan kita berikan dan distribusikan ke perusahaan pendaur ulangan. Jadi prosesnya berputar,” ujar Rafa Jafar, founder Ewasterj dalam program
Newsline di
Metro TV, Rabu, 13 Januari 2022.
Barang elektronik ini akan dipreteli satu persatu sesuai dengan bahan dan kemudian akan dihancurkan menjadi bubuk kecil dan menghasilkan bahan dasar baru. Daur ulang akan menghasilkan bahan dasar plastik, bahan dasar kaca, bahan dasar alumunium.
Bahan dasar itu bisa digunakan untuk apa saja.
(Alifiah Nurul Rahmania) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)