Vaksinasi anak 6-11 tahun di DKI Jakarta. Foto: Medcom.id/Christian
URL Berhasil di Salin
Strategi Vaksinasi Disarankan Diubah Menyasar Keluarga
Dhika Kusuma Winata • 24 Desember 2021 01:26
Jakarta: Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyarankan pemerintah mengubah strategi vaksinasi covid-19 menyasar ke keluarga. Perubahan strategi itu dipandang penting untuk memperluas cakupan vaksinasi.
"Jadi, sekarang separuh lebih sudah divaksinasi, separuh berikutnya jauh lebih sulit. Strateginya harus berbeda. Strateginya adalah vaksinasi keluarga," kata Pandu dalam diskusi daring yang digelar Masyarakat Transportasi Indonesia, Kamis, 23 Desember 2021.
Pemerintah menyebutkan total vaksinasi dosis kedua di Indonesia sudah mencapai 51 persen atau melampaui target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Capaian yang sudah mencakup separuh sasaran itu perlu terus dikejar, khususnya di lingkungan keluarga.
Dia mengatakan strategi vaksinasi covid-19 yang selama ini menyasar kepada pelaku perjalanan dan kalangan pekerja perlu digeser ke lingkungan keluarga. Pasalnya, kalangan ibu rumah tangga dan anak-anak belum banyak tersentuh.
Baca: 16,6 Juta Remaja Rampung Divaksinasi per 23 Desember
"Jadi, setiap keluarga semua anggotanya dipastikan divaksinasi. Itu yang menjadi kendala. Strategi ini perlu menjadi lanjutan kalau (vaksinasi) sudah mencapai 50 persen ke atas," ucap dia.
Pandu juga mengatakan vaksinasi dosis booster belum mendesak dilakukan. Yang paling penting, imbuhnya, ialah mengejar vaksinasi dua dosis bagi semua masyarakat.
"Tahun depan tanpa booster pun Indonesia sudah cukup andal. Yang penting vaksinasi dasarnya ini dua kali suntikan pada setiap orang harus cepat dikejar," ujar Pandu.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/BxExvZ7vBA4" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyarankan pemerintah mengubah strategi vaksinasi covid-19 menyasar ke keluarga. Perubahan strategi itu dipandang penting untuk memperluas cakupan vaksinasi.
"Jadi, sekarang separuh lebih sudah divaksinasi, separuh berikutnya jauh lebih sulit. Strateginya harus berbeda. Strateginya adalah vaksinasi keluarga," kata Pandu dalam diskusi daring yang digelar Masyarakat Transportasi Indonesia, Kamis, 23 Desember 2021.
Pemerintah menyebutkan total vaksinasi dosis kedua di Indonesia sudah mencapai 51 persen atau melampaui target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Capaian yang sudah mencakup separuh sasaran itu perlu terus dikejar, khususnya di lingkungan keluarga.
Dia mengatakan strategi vaksinasi covid-19 yang selama ini menyasar kepada pelaku perjalanan dan kalangan pekerja perlu digeser ke lingkungan keluarga. Pasalnya, kalangan ibu rumah tangga dan anak-anak belum banyak tersentuh.
"Jadi, setiap keluarga semua anggotanya dipastikan divaksinasi. Itu yang menjadi kendala. Strategi ini perlu menjadi lanjutan kalau (vaksinasi) sudah mencapai 50 persen ke atas," ucap dia.
Pandu juga mengatakan vaksinasi dosis booster belum mendesak dilakukan. Yang paling penting, imbuhnya, ialah mengejar vaksinasi dua dosis bagi semua masyarakat.
"Tahun depan tanpa booster pun Indonesia sudah cukup andal. Yang penting vaksinasi dasarnya ini dua kali suntikan pada setiap orang harus cepat dikejar," ujar Pandu.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.