Jakarta: Rajab salah satu bulan yang istimewa bagi umat Islam. Bulan tersebut dinilai penuh kemuliaan sekaligus bertepatan dengan peringatan Isra Miraj 27 Rajab 1443 Hijriah.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, dalam kajian online DKM Masjid Al-Maidah PT Pangansari Utama. Acara mengusung tema 'Makna dan Hikmah Isra Mi'raj di Era Pandemi Covid-19 Serta Keutamaan Bulan Rajab dalam Islam'.
"Alhamdulillah Insyaallah pada bulan ini dalam beberapa hari yang akan datang memperingati Isra Mi'raj saya kira dan pada bulan ini bersama beberapa bulan lain dipandang sebagai bulan yang mulia," kata Hilman, Jumat malam, 25 Februari 2022.
Rajab, kata Hilman, sebagai bulan yang damai. Seperti halnya ajaran Islam, kedamaian sejatinya menjadi bagian penting untuk menciptakan kerukunan.
"Kita juga ingin di bulan ini bulan yang damai. Enggak banyak kerusuhan, enggak banyak keributan, ada orang lain kekeliruan dimaafkan saja, tidak usah diperpanjang, tidak usah diramai. Apalagi hanya beda salah paham," ucap Hilman.
Menurut Hilman, bulan Rajab harus dijadikan ajang visioner dan membangun literasi. Terlebih saat ini dunia tengah menghadapi pandemi covid-19 yang menuntut terjalinnya rasa saling bantu.
Baca: Pemerintah Tepis Kabar Kuota Haji Indonesia Dipangkas 50%
Selain itu, Rajab juga dinilai sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan pengetahuan. Terlebih terdapat peringatan Isra Mi'raj yang harus dipahami oleh setiap generasi umat Islam.
Isra Mi'raj sebagai perjalanan Nabi Muhammad SAW ketika mendapatkan perintah sholat dari Allah SWT. Perjalanan itu dilaksanakan oleh Rasulullah pada 27 Rajab.
Hilman tak memungkiri terdapat berbagai referensi terkait perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW itu. Menurut dia, ada yang menyebut Rasullullah melakukan perjalanan itu dengan fisik atau sebaliknya, hanya ruhnya saja.
Kendati demikian, Hilman mengajak seluruh umat Islam di Indonesia memaknai lebih dalam terkait peristiwa Isra Mi'raj. Salah satu yang terpenting adalah meningkatkan kualitas ibadah karena peristiwa bersejarah itu telah menentukan umat Islam menjalankan ibadah dan menunaikan kewajibannya.
"Bulan Rajab ini ya kalau kita mau ambil kemuliaannya ya, kita buat, bangun literasi yang kuat. Bulan mulia, ibadah diperbanyak. doa diperbanyak, pertikaian dihentikan," tegas Hilman.
Jakarta:
Rajab salah satu bulan yang istimewa bagi umat Islam. Bulan tersebut dinilai penuh kemuliaan sekaligus bertepatan dengan peringatan Isra Miraj 27 Rajab 1443 Hijriah.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, dalam kajian online DKM Masjid Al-Maidah PT Pangansari Utama. Acara mengusung tema 'Makna dan Hikmah Isra Mi'raj di Era Pandemi Covid-19 Serta Keutamaan Bulan Rajab dalam Islam'.
"
Alhamdulillah Insyaallah pada bulan ini dalam beberapa hari yang akan datang memperingati Isra Mi'raj saya kira dan pada bulan ini bersama beberapa bulan lain dipandang sebagai bulan yang mulia," kata Hilman, Jumat malam, 25 Februari 2022.
Rajab, kata Hilman, sebagai bulan yang damai. Seperti halnya ajaran Islam, kedamaian sejatinya menjadi bagian penting untuk menciptakan kerukunan.
"Kita juga ingin di bulan ini bulan yang damai. Enggak banyak kerusuhan, enggak banyak keributan, ada orang lain kekeliruan dimaafkan saja, tidak usah diperpanjang, tidak usah diramai. Apalagi hanya beda salah paham," ucap Hilman.
Menurut Hilman, bulan Rajab harus dijadikan ajang visioner dan membangun literasi. Terlebih saat ini dunia tengah menghadapi
pandemi covid-19 yang menuntut terjalinnya rasa saling bantu.
Baca:
Pemerintah Tepis Kabar Kuota Haji Indonesia Dipangkas 50%
Selain itu, Rajab juga dinilai sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan pengetahuan. Terlebih terdapat peringatan Isra Mi'raj yang harus dipahami oleh setiap generasi umat Islam.
Isra Mi'raj sebagai perjalanan Nabi Muhammad SAW ketika mendapatkan perintah sholat dari Allah SWT. Perjalanan itu dilaksanakan oleh Rasulullah pada 27 Rajab.
Hilman tak memungkiri terdapat berbagai referensi terkait perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW itu. Menurut dia, ada yang menyebut Rasullullah melakukan perjalanan itu dengan fisik atau sebaliknya, hanya ruhnya saja.
Kendati demikian, Hilman mengajak seluruh umat Islam di Indonesia memaknai lebih dalam terkait peristiwa Isra Mi'raj. Salah satu yang terpenting adalah meningkatkan kualitas ibadah karena peristiwa bersejarah itu telah menentukan umat Islam menjalankan ibadah dan menunaikan kewajibannya.
"Bulan Rajab ini ya kalau kita mau ambil kemuliaannya ya, kita buat, bangun literasi yang kuat. Bulan mulia, ibadah diperbanyak. doa diperbanyak, pertikaian dihentikan," tegas Hilman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)