Kepala BPIP Yudian Wahyudi dan Plt Dirut LPP RRI Hari Sudaryanto menandatangani nota kesepahaman mengenai penguatan pembinaan ideologi Pancasila, di Gedung RRI, Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2021 (Foto:Dok.BPIP)
Kepala BPIP Yudian Wahyudi dan Plt Dirut LPP RRI Hari Sudaryanto menandatangani nota kesepahaman mengenai penguatan pembinaan ideologi Pancasila, di Gedung RRI, Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2021 (Foto:Dok.BPIP)

BPIP dan RRI Teken Kerja Sama Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila

Rosa Anggreati • 26 Agustus 2021 22:36
Jakarta: Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) sepakat bekerja sama dalam penguatan dan mengingatkan kembali publik tentang ideologi Pancasila.
 
Kerja sama tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Kepala BPIP Yudian Wahyudi dan Plt Dirut LPP RRI Hari Sudaryanto, di Gedung RRI, Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2021.
 
Kepala BPIP Yudian Wahyudi memberikan apresiasi kepada direksi RRI yang berkenan memfasilitasi penandatanganan MoU tersebut.
 
"Ada beberapa alasan mengapa kerja sama dengan RRI ini begitu penting. Pertama, RRI yang berdiri pada 11 September 1945 merupakan institusi penting dalam membangkitkan semangat nasionalisme pada era kemerdekaan. Melalui RRI, rakyat Indonesia yang jaraknya jauh dari Jakarta bisa mengetahui negara Republik Indonesia masih ada," kata Yudian.
 
Alasan kedua, RRI merupakan lembaga pemerintahan yang memiliki banyak jaringan dan sudah mapan.
 
"Harapannya, dengan pengalaman dan kapasitasnya di dunia penyiaran RRI dapat menjadi mitra strategis dalam pembinaan ideologi Pancasila, terutama dalam produksi dan konten audio, dan audio visual," kata Yudian.
 
Media massa merupakan bagian terpenting dalam masyarakat kontemporer. Tidak hanya dalam bentuk konsumsi, tapi  juga pemenuhan identitas. Oleh karena itu, media massa saat ini berperan besar dalam pembentukan karakter bangsa.
 
"BPIP berharap kerja sama dengan RRI akan menghasilkan konten-konten alternatif yang positif, yang terkait dengan pembinaan Pancasila. Terutama yang tepat untuk dikonsumsi generasi milenial. Tak hanya itu, gagasan ke-Pancasilaan juga tersebar untuk berbagai kalangan, seperti kalangan diaspora yang berada di luar negeri. Kalangan ini yang kurang mendapat perhatian dari kita karena faktor jarak jauh," kata Yudian yang pernah menjabat Rektor UIN Yogyakarta.
 
Yudian menggarisbawahi BPIP sangat terbantu dengan kerja sama RRI ini karena RRI memiliki akses menjangkau audiens di wilayah 3T (terluar, tertinggal, terdepan).
 
"Dengan hadirnya kerja sama ini  harapan Presiden agar pembinaan Pancasila bisa menjangkau ke semua aspek segmen masyarakat akan dapat terwujud," tutur Yudian.
 
Pada kesempatan yang sama, Hari Sudaryanto mengatakan nota kesepahaman RRI dengan BPIP merupakan bentuk kecintaan dua lembaga tersebut terhadap nilai luhur yang digali oleh Bung Karno. 
 
Adapun RRI dan BPIP memiliki porsi tugas masing-masing dalam mengingatkan publik mengenai ideologi Pancasila. RRI selama 18 tahun menyajikan program yang sudah lebih dari 1.000 episode pernah menyiarkan forum Negara Pancasila dengan penyiar legendaris Tedjo Sumarto.
 
"Dengan nota kesepahaman yang kita tanda tangani ini semoga menjadi penyambung semangat Pancasila di tengah masyarakat. Bahkan, dalam kondisi sulit saat ini yang sedang dilanda pandemi," ujar Hari Sudaryanto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan