Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dirinya berkomunikasi dengan sejumlah kepala negara yang dinilai berhasil menangani covid-19. Penanganan covid-19 di negara tersebut akan diterapkan di Indonesia.
"Kita coba untuk kita modifikasi di sini dalam rangka pengendalian (covid-19) di negara kita Indonesia," kata Jokowi dalam sambutanya di hadapan sejumlah pimpinan partai politik yang disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Jokowi menilai tindakan tersebut sebagai proses belajar menangani covid-19. Sebab, perkembangan kasus covid-19 sulit diprediksi.
"Alhamdulillah pada hari ini, 24 Agustus kemarin (kasus harian covid-19) 19 belas ribu dari (puncak kasus) 56 ribu," tutur dia.
Baca: Prabowo Angkat Topi Kepemimpinan Jokowi
Berikut rangkuman laporan covid-19 yang disampaikan Jokowi saat pertemuan dengan sejumlah pimpinan partai politik:
1. Angka kesembuhan covid Tanah Air di atas rata-rata dunia
Jokowi menyebut angka kesembuhan pasien covid-19 di Tanah Air lebih tinggi dari rata-rata dunia. Angka kesembuhan Indonesia mencapai 89,7 persen.
"Sekarang angka kesembuhan sudah di atas rata-rata dunia, yaitu 89,5 persen," ungkap Kepala Negara.
2. BOR rumah sakit menurun
Angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit (RS) juga mengalami penurunan. BOR berada di 29 persen pada Mei 2021 dan melonjak tajam mencapai 80 persen pada pertengahan Juli 2021.
"Hari ini kita sudah turunkan lagi menjadi 30 persen," tutur dia.
Baca: Penanganan Pandemi oleh Jokowi Dinilai Sudah Tepat
3. Angka kematian akibat covid belum terselesaikan
Jokowi mengakui tingginya angka kasus kematian pasien covid-19 di Indonesia masih menjadi persoalan. Angka kematian belum menunjukkan penurunan.
"(Tingginya angka kematian) yang masih belum kita bisa selesaikan, ini yang selalu saya sampaikan ke Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin)," ujar Jokowi.
Kepala Negara juga menyampaikan permasalahan tersebut ke seluruh pemerintah daerah. Dia menginstruksikan pemerintah daerah menurunkan angka kematian.
"Urusan angka kasus kematian ini harus betul-betul ditekan terus," tegas Jokowi.
Angka kematian ini membuat Indonesia menduduki peringkat kesembilan kematian kumulatif tertinggi di dunia. Jumlah kematian mingguan Indonesia sebesar 8.784 kasus atau masih lebih dari 1.000 kematian per minggunya.
Persentase kematian di Indonesia tercatat lebih tinggi ketimbang dunia. Persentase kematian di Indonesia sebesar 3,2 persen sedangkan di dunia 2,09 persen.
4. Vaksinasi di Indonesia peringkat ke-4 di Dunia
Kepala Negara melaporkan Indonesia menduduki peringkat ke-4 di dunia dalam pelaksanaan vaksin covid-19. Sebanyak 58,7 juta masyarakat mendapat vaksinasi lengkap.
"Peringkat vaksinasi kita dari kurang lebih 220 negara, peringkat kita enggak jelek-jelek amat sih. Kalau dihitung dari jumlah orang yang divaksin," ungkap Jokowi.
Jokowi menyebut peringkat pertama diduduki India dengan jumlah warga yang divaksin sebanyak 452,2 juta. Disusul Amerika Serikat sebanyak 201,7 juta, dan Brazil sebanyak 127,6 juta.
Namun, berdasarkan total dosis vaksin yang telah disuntik, Indonesia masih tertinggal dengan negara-negara tersebut. Saat ini, baru 91,7 juta dosis vaksin yang telah disuntikan ke masyarakat.
"Kita kalah dengan Jerman, Jepang, Brazil, Amerika, (dan) Republik Rakyat Tiongkok," tutur dia.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mengatakan dirinya berkomunikasi dengan sejumlah kepala negara yang dinilai berhasil menangani covid-19. Penanganan covid-19 di negara tersebut akan diterapkan di Indonesia.
"Kita coba untuk kita modifikasi di sini dalam rangka pengendalian (covid-19) di negara kita Indonesia," kata Jokowi dalam sambutanya di hadapan sejumlah pimpinan partai politik yang disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Jokowi menilai tindakan tersebut sebagai proses belajar menangani covid-19. Sebab, perkembangan kasus
covid-19 sulit diprediksi.
"Alhamdulillah pada hari ini, 24 Agustus kemarin (kasus harian covid-19) 19 belas ribu dari (puncak kasus) 56 ribu," tutur dia.
Baca: Prabowo Angkat Topi Kepemimpinan Jokowi
Berikut rangkuman laporan covid-19 yang disampaikan Jokowi saat pertemuan dengan sejumlah pimpinan partai politik:
1. Angka kesembuhan covid Tanah Air di atas rata-rata dunia
Jokowi menyebut angka kesembuhan
pasien covid-19 di Tanah Air lebih tinggi dari rata-rata dunia. Angka kesembuhan Indonesia mencapai 89,7 persen.
"Sekarang angka kesembuhan sudah di atas rata-rata dunia, yaitu 89,5 persen," ungkap Kepala Negara.
2. BOR rumah sakit menurun
Angka keterisian tempat tidur atau
bed occupancy rate (BOR) rumah sakit (RS) juga mengalami penurunan. BOR berada di 29 persen pada Mei 2021 dan melonjak tajam mencapai 80 persen pada pertengahan Juli 2021.
"Hari ini kita sudah turunkan lagi menjadi 30 persen," tutur dia.
Baca: Penanganan Pandemi oleh Jokowi Dinilai Sudah Tepat
3. Angka kematian akibat covid belum terselesaikan
Jokowi mengakui tingginya angka kasus kematian pasien covid-19 di Indonesia masih menjadi persoalan. Angka kematian belum menunjukkan penurunan.
"(Tingginya angka kematian) yang masih belum kita bisa selesaikan, ini yang selalu saya sampaikan ke Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin)," ujar Jokowi.
Kepala Negara juga menyampaikan permasalahan tersebut ke seluruh pemerintah daerah. Dia menginstruksikan pemerintah daerah menurunkan angka kematian.
"Urusan angka kasus kematian ini harus betul-betul ditekan terus," tegas Jokowi.
Angka kematian ini membuat Indonesia menduduki peringkat kesembilan kematian kumulatif tertinggi di dunia. Jumlah kematian mingguan Indonesia sebesar 8.784 kasus atau masih lebih dari 1.000 kematian per minggunya.
Persentase kematian di Indonesia tercatat lebih tinggi ketimbang dunia. Persentase kematian di Indonesia sebesar 3,2 persen sedangkan di dunia 2,09 persen.
4. Vaksinasi di Indonesia peringkat ke-4 di Dunia
Kepala Negara melaporkan Indonesia menduduki peringkat ke-4 di dunia dalam pelaksanaan
vaksin covid-19. Sebanyak 58,7 juta masyarakat mendapat vaksinasi lengkap.
"Peringkat vaksinasi kita dari kurang lebih 220 negara, peringkat kita enggak jelek-jelek amat sih. Kalau dihitung dari jumlah orang yang divaksin," ungkap Jokowi.
Jokowi menyebut peringkat pertama diduduki India dengan jumlah warga yang divaksin sebanyak 452,2 juta. Disusul Amerika Serikat sebanyak 201,7 juta, dan Brazil sebanyak 127,6 juta.
Namun, berdasarkan total dosis vaksin yang telah disuntik, Indonesia masih tertinggal dengan negara-negara tersebut. Saat ini, baru 91,7 juta dosis vaksin yang telah disuntikan ke masyarakat.
"Kita kalah dengan Jerman, Jepang, Brazil, Amerika, (dan) Republik Rakyat Tiongkok," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)