Ilustrasi tes laboratorium. Medcom.id/M Rizal
Ilustrasi tes laboratorium. Medcom.id/M Rizal

Keburuntungan Bio Farma di Balik Vaksin Covid-19 dari Tiongkok

Sri Yanti Nainggolan • 16 Agustus 2020 02:38
Jakarta: Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair) Professor Chairul Anwar Nidom menyebut ada dua keburuntungan bagi Indonesia di balik uji klinis ketiga vaksin Sinovac dari Tiongkok. Terutama terkait kerja sama Sinovac Tech dengan PT Bio Farma.
 
"Ini karena hubungan baik Bio Farma dan Sinovac. Ada faktor kebetulan dan keberuntungan," kata dia dalam diskusi TrijayaFM, Sabtu, 15 Agustus 2020.
 
Keberuntungan itu berupa vaksin yang dikembangkan sifatnya inactivated provider, seperti influenza. PT Bio Farma tak perlu bongkar pabrik atau menyediakan alat baru karena perusahaan itu mampu memproduksi vaksin influenza.

Kedua, penelitian dilakukan di Universitas Padjajaran yang sudah ahli dalam melakukan uji klinis fase tiga. "Artinya, masyarakat tenang saja," tambah dia.
 
Namun, ia mengingatkan agar uji klinis dilakukan dengan hati-hati. Ibarat mobil, harus ada gas dan rem yang diperhatikan.
 
"Ada kasus setelah uji klinis ketiga selesai, ternyata gagal. Itu kasus vaksin demam berdarah," ucap dia.
 
Oleh karena itu, ia menyarankan agar tak berharap besar. Tapi warga tak perlu juga tak pesimistis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan