Jakarta: Uji vaksin covid-19 Sinovac buatan Tiongkok masuk tahap monitoring atau pengawasan pascapenyuntikan. Peneliti akan melihat berapa banyak antibodi relawan yang terbangun setelah menerima vaksinasi.
“Sampel darah dari masing-masing relawan akan dites untuk menentukan titer antibodi," kata Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa, 29 Desember 2020.
Tahap monitoring ini memerlukan waktu sedikitnya tiga bulan. Setelah itu, laporan diberikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Laporan akan digunakan sebagai bagian mendapatkan emergency use authorization (EUA)," ujarnya.
Baca: Pemerintah Pesan 371 Juta Dosis Vaksin Covid-19 dari Berbagai Merek
Honesti menyebut tidak ada temuan kejadian-kejadian serius akibat vaksin covid-19. Ia berharap tahap akhir pengujian vaksin berjalan lancar hingga vaksinasi untuk masyarakat berjalan.
"Kita harapkan izin dari BPOM bisa keluar dan kita nanti bisa segera berikan program vaksinasi kepada masyarakat luas," kata Honesti.
Sementara itu, Peneliti pandemi di Griffith University Australia, Dicky Budiman, menyebut vaksin Sinovac mesti memiliki efikasi (kemampuan mencegah virus) minimal 60-70 persen. Angka ini dibutuhkan untuk membentuk herd immunity terhadap covid-19 dalam standar wilayah di Indonesia.
Dia menuturkan ambang batas efikasi vaksin minimal 50 persen sesuai ketetapan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Dicky mengatakan semakin tinggi efikasi vaksin membuat pembentukan herd immunity semakin efektif.
Jakarta: Uji
vaksin covid-19 Sinovac buatan Tiongkok masuk tahap
monitoring atau pengawasan pascapenyuntikan. Peneliti akan melihat berapa banyak antibodi relawan yang terbangun setelah menerima vaksinasi.
“Sampel darah dari masing-masing relawan akan dites untuk menentukan titer antibodi," kata Direktur Utama PT
Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa, 29 Desember 2020.
Tahap
monitoring ini memerlukan waktu sedikitnya tiga bulan. Setelah itu, laporan diberikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (
BPOM).
"Laporan akan digunakan sebagai bagian mendapatkan
emergency use authorization (EUA)," ujarnya.
Baca:
Pemerintah Pesan 371 Juta Dosis Vaksin Covid-19 dari Berbagai Merek
Honesti menyebut tidak ada temuan kejadian-kejadian serius akibat vaksin covid-19. Ia berharap tahap akhir pengujian vaksin berjalan lancar hingga
vaksinasi untuk masyarakat berjalan.
"Kita harapkan izin dari BPOM bisa keluar dan kita nanti bisa segera berikan program vaksinasi kepada masyarakat luas," kata Honesti.
Sementara itu, Peneliti pandemi di Griffith University Australia, Dicky Budiman, menyebut vaksin Sinovac mesti memiliki efikasi (kemampuan mencegah virus) minimal 60-70 persen. Angka ini dibutuhkan untuk membentuk
herd immunity terhadap covid-19 dalam standar wilayah di Indonesia.
Dia menuturkan ambang batas efikasi vaksin minimal 50 persen sesuai ketetapan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Dicky mengatakan semakin tinggi efikasi vaksin membuat pembentukan
herd immunity semakin efektif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)