Jakarta: Astra Financial menghadirkan inisiatif sosial berkelanjutan melalui program 'I Care I Share' di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang baru saja berakhir pada tanggal 3 Agustus 2025 kemarin.
Tahun ini, program difokuskan pada pemberdayaan dan pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkolaborasi dengan Yayasan Astra - Yayasan Dharma Bhakti Astra. Astra Financial secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman Pembinaan Berkelanjutan bagi UMKM Rumah Batik Cikuya untuk periode 2025 - 2027.
"Program ini menegaskan kontribusi Astra Financial dalam menciptakan nilai yang berdampak dan berkelanjutan bagi masyarakat. Kami percaya bahwa pembinaan UMKM dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus pelestarian budaya," ujar Presiden Direktur PT Sedaya Multi Investama, Hugeng Gozali.
Rumah Batik Cikuya merupakan UMKM yang memberdayakan masyarakat lokasi di Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Mereka menjalankan konsep sosio-entrepreneurship yang tujuannya tidak hanya untuk berbisnis, tetapi juga untuk mengatasi isu-isu sosial dan lingkungan di sekitar desa dengan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga untuk menjadi perajin batik.
"Kolaborasi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat UMKM di Indonesia. Melalui kerja sama ini, Astra Financial tidak hanya mendorong semangat para UMKM binaan Yayasan Astra, tetapi juga menginspirasi UMKM di seluruh Indonesia," kata Ketua Pengurus Yayasan Astra – Yayasan Dharma Bhakti Astra, Rahmat Samulo.
Skema Pembinaan Rumah Batik Cikuya (2025 - 2027)
Dalam kolaborasi ini, Astra Financial berperan dalam memberikan dukungan pendanaan dalam penyelenggaraan program pembinaan dan pemberdayaan UMKM senilai Rp 300 juta. Sebagai program inisiasi, tahun ini pembinaan akan difokuskan pada penguatan fondasi dan branding lokal.
Langkah-langkah yang akan dilakukan mencakup standarisasi proses produksi batik melalui penyusunan SOP dan penetapan Harga Pokok Produksi (HPP), pendaftaran hak kekayaan intelektual untuk melindungi karya batik yang dihasilkan, serta pengembangan pemasaran digital.
??Skema pada tahun 2026 fokus pada diversifikasi produk dan digitalisasi, meliputi pengembangan desain, strategi digital marketing, serta pembentukan internal. Lalu di tahun 2027 akan difokuskan pada perluasan pasar dan eksposur melalui pameran hingga kolaborasi dengan desainer/influencer, serta workshop.
Jakarta:
Astra Financial menghadirkan inisiatif sosial berkelanjutan melalui program 'I Care I Share' di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (
GIIAS) 2025 yang baru saja berakhir pada tanggal 3 Agustus 2025 kemarin.
Tahun ini, program difokuskan pada pemberdayaan dan pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkolaborasi dengan Yayasan Astra - Yayasan Dharma Bhakti Astra. Astra Financial secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman Pembinaan Berkelanjutan bagi UMKM Rumah Batik Cikuya untuk periode 2025 - 2027.
"Program ini menegaskan kontribusi Astra Financial dalam menciptakan nilai yang berdampak dan berkelanjutan bagi masyarakat. Kami percaya bahwa pembinaan UMKM dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus pelestarian budaya," ujar Presiden Direktur PT Sedaya Multi Investama, Hugeng Gozali.
Rumah Batik Cikuya merupakan UMKM yang memberdayakan masyarakat lokasi di Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Mereka menjalankan konsep sosio-entrepreneurship yang tujuannya tidak hanya untuk berbisnis, tetapi juga untuk mengatasi isu-isu sosial dan lingkungan di sekitar desa dengan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga untuk menjadi perajin batik.
"Kolaborasi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat UMKM di Indonesia. Melalui kerja sama ini, Astra Financial tidak hanya mendorong semangat para UMKM binaan Yayasan Astra, tetapi juga menginspirasi UMKM di seluruh Indonesia," kata Ketua Pengurus Yayasan Astra – Yayasan Dharma Bhakti Astra, Rahmat Samulo.
Skema Pembinaan Rumah Batik Cikuya (2025 - 2027)
Dalam kolaborasi ini, Astra Financial berperan dalam memberikan dukungan pendanaan dalam penyelenggaraan program pembinaan dan pemberdayaan UMKM senilai Rp 300 juta. Sebagai program inisiasi, tahun ini pembinaan akan difokuskan pada penguatan fondasi dan branding lokal.
Langkah-langkah yang akan dilakukan mencakup standarisasi proses produksi batik melalui penyusunan SOP dan penetapan Harga Pokok Produksi (HPP), pendaftaran hak kekayaan intelektual untuk melindungi karya batik yang dihasilkan, serta pengembangan pemasaran digital.
??Skema pada tahun 2026 fokus pada diversifikasi produk dan digitalisasi, meliputi pengembangan desain, strategi digital marketing, serta pembentukan internal. Lalu di tahun 2027 akan difokuskan pada perluasan pasar dan eksposur melalui pameran hingga kolaborasi dengan desainer/influencer, serta workshop.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(PRI)