Pesawat Lion Air saat akan mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Rabu 6 Januari 2016. Antara Foto/Fikri Yusuf
Pesawat Lion Air saat akan mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Rabu 6 Januari 2016. Antara Foto/Fikri Yusuf

Pengamat: Penerbangan Internasional Lion Air Perlu Dibekukan

Intan fauzi • 20 Mei 2016 00:53
medcom.id, Jakarta: Pengamat Penerbangan Alvin Lie menilai, sanksi pembekuan sebaiknya tak hanya diberikan kepada layanan antarjemput penumpang dan bagasi (ground handling) milik maskapai. Hal itu terkait dengan kesalahan prosedur ground handling Lion Air di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Air Asia di Bandara Ngurah Rai Bali.
 
Alvin mengungkapkan, kesalahan padahal tidak hanya dilakukan pihak ground handling. Katanya, maskapai juga perlu diminta untuk berhenti sementara melakukan penerbangan internasional.
 
"Kenapa yang dibekukan sementara hanya ground handling-nya, ini kan sub dari maskapai," ujar Alvin dalam PrimeTime News Metro TV, Kamis (19/5/2016).

Dalam peristiwa tersebut, Alvin melihat adanya kelemahan maskapai dalam mentransfer penumpang internasional. "Kenapa bukan pada Lion Air, jalur internasionalnya diberi sanksi berhenti melayani internasional sekian hari," kata Alvin.
 
Senada, anggota Komisi V DPR RI Syarif Abdullah Alkadrie berpendapat, sanksi yang diterapkan untuk maskapai seharusnya menimbulkan efek jera. Apalagi, lanjutnya, kejadian serupa sering terjadi.
 
"Kita tidak menginginkan supaya besok terjadi lagi persoalan sama. Sanksi itu diharapkan penjera dan pengawasan itu betul-betul," jelas Syarif.
 
Maskapai perlu bertanggung jawab mengawasi penumpang dengan menempatkan pengawas. "Bagaimana tanggung jawab pengawas saat penumpang turun, ditempatkan dimana," terangnya.
 
Seperti diketahui, pada 10 Mei 2016 malam Pesawat Lion Air JT161 dari Singapura terparkir di R51 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Saat bersamaan, terdapat pesawat Lion Air lain yang juga baru mendarat dari Padang terparkir di R56. Namun, bus penjemput penumpang membawa penumpang Lion Air JT161 menuju Terminal 1. Padahal seharusnya kedatangan internasional diantarkan ke Terminal 2. Akibatnya, sejumlah penumpang internasional tidak melewati proses imigrasi.
 
Tak sampai sepekan, kesalahan itu terulang. Pesawat Air Asia QZ509 dari Singapura mendarat di Bali pada 16 Mei 2016 malam. 47 penumpang yang turun lebih awal dibawa ke ke terminal domestik oleh bus antarjemput.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan