Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (ANT/Widodo S Jusuf)
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (ANT/Widodo S Jusuf)

Bambang Soesatyo: Presiden Jokowi Berhasil Jadi Alat Pemuas

Dheri Agriesta • 14 Agustus 2016 21:09
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo dinilai berhasil memuaskan masyarakat atas kinerja pemerintahan yang memasuki tahun kedua. Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo mengaku, kepuasan masyarakat terhadap kerja Presiden Jokowi ini dimanfaatkan oleh Partai Golkar.
 
"Tampaknya Presiden Jokowi telah berhasil menjadi alat pemuas, hampir seluruh lapisan masyarakat puas. Ini fenomena luar biasa, fenomena Jokowi ini barangkali bisa dikategorikan sebagai keajaiban dunia," kata Bambang di Kantor Indikator Politik Indonesia, Jalan Cikini V, Jakarta Pusat, Minggu (14/8/2016).
 
Bambang memaparkan, Jokowi sebelumnya hanya seorang Wali Kota yang memimpin beberapa kecamatan. Ia pun kemudian dipinang untuk bertarung sebagai Gubernur DKI Jakarta berdampingan dengan Basuki Tjahaja Purnama.

Tak berapa lama menjabat di DKI Jakarta, Jokowi pun diminta PDI Perjuangan bertarung dalam pemilihan presiden. Jokowi akhirnya duduk di Istana Kepresidenan setelah mengalahkan Prabowo Subianto.
 
"Jokowi bukan pemilik modal dan bukan pemilik partai. Sejak Jokowi dilantik, ekspektasi masyarakat demikian luar biasa," kata dia.
 
Pemerintah Jokowi-Kalla bukan tanpa cobaan. Pemerintahan Jokowi-Kalla sempat goyang di awal karena beberapa kegaduhan antara menteri di dalam Kabinet Kerja. Perombakan kabinet pun dilakukan. Bambang yakin, perombakan kabinet ini memberikan dampak baik bagi masyarakat dan pemerintahan.
 
"Apakah ini menjanjikan? Kalau hasil survei tadi semua yakin ini lebih baik," kata dia.
 
Pascaperombakan kabinet jilid II ini kembali diterjang cobaan. Komisi Pemberantasan Korupsi diminta memberikan penjelasan terkait status Sri Mulyani dalam kasus Bank Century.
 
Selain itu, masalah terbaru datang dari pos Kementeri Energi dan Sumber Daya. Menteri Arcandra Tahar dituding memiliki dwi kewarganegaraan, Indonesia dan Amerika Serikat. Bambang menilai, pemerintah harus memberikan penjelasan terkait permasalahan ini.
 
Golkar Manfaatkan Popularitas Jokowi
 
Partai Golkar sadar dengan elektabilitas yang dimiliki Presiden Joko Widodo. Golkar pun paham masyarakat puas dengan kinerja Presiden ketujuh itu. Hal itu dirasakan karena adanya peningkatan elektabilitas partai yang dialami beringin kuning setelah deklarasi dukungan kepada Joko Widodo.
 
"Bukan karena Golkar hebat. Tapi Golkar melihat fakta sehingga kita mengambil jurus menembus awan, meraih rembulan, dan menguasai keadaan. Awan itu PDI Perjuangan, sedangkan rembulan itu Jokowi, sehingga kita bisa menguasai keadaan," kata Bambang disambut tawa undangan.
 
Bambang menyatakan, Golkar telah belajar dari PDI Perjuangan. PDI Perjuangan menjadi partai penguasa setelah mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden di pemilihan presiden 2014. Golkar pun melakukan hal yang sama.
 
Jelang pilkada serentak 2017, DPP Partai Golkar telah menginstruksikan setiap DPD untuk memasang foto kader yang hendak bertarung bersama Presiden Jokowi. Tindakan itu digunakan untuk memberi tahu masyarakat bahwa Golkar mendukung Presiden Jokowi.
 
"Kita memakai jurus mematikan ini supaya berkah politik terkena ke Golkar," kata dia. "Sehingga Golkar memiliki kepentingan menjaga elektabilitas Jokowi jangan sampai anjlok."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan