Jakarta: Grand Syeikh Al Azhar Ahmed Mohamed Ahmed Altayeb tiba di Jakarta pada Minggu malam, 29 April 2018. Utusan Khusus Presiden RI Untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin, menyebut kedatangan Syeikh sebagai pembicara kunci di High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyyat Islam (HLC-HMS) di Bogor pada 1 hingga 3 Mei 2018.
"Imam Besar Syeikh Thoyyib diundang untuk menjadi pembicara utama HLC. Karena tema besarnya sesuai dengan nilai-nilai penting dalam manhaj Al-Azhar, yaitu wasatiyyat Islam," kata Din saat menyambut syeikh di Bandara Halim Perdanakusuma.
Ada buku tentang Wasatiyyat Islam yang akan dibedah dalam konferensi tersebut. Lebih lanjut Din menyebut, Syeikh Thoyyib sangat tertarik dengan Indonesia karena berhasil mengimplementasikan nilai Wasatiyyat Islam, atau Islam dengan jalan tengah. Nantinya dalam HLC, syeikh akan membahas nilai-nilai tersebut lebih dalam. Mulai dari zaman Nabi Muhammad hingga tantangan ke depan.
"Dia tertarik dengan Indonesia yang dianggap berwawasan islam wasatiyyat. Jalan tengah," kata Din.
Baca: Shamsi Ali Terus Tingkatkan Citra Islam di Negara Barat
Menurutnya, pembahasan Wasatiyyat Islam penting, karena merupakan ajaran sentral dari Islam. Terlebih, dunia melihat ada gejala umat muslim meninggalkan nilai tersebut. Sehingga perlu gerakan revitalisasi Wasatiyyat Islam.
Selain itu, konferensi juga akan melahirkan Bogor Message, yang berisi rekomendasi nilai dari kegiatan HLC. "Pesan Bogor akan jadi titik tolak nanti untuk dialog dan kerjasama. Isinya kristalisasi dari prinsip-prinsip dasar," kata Din.
Mengenai agenda, Din memaparakan, rencananya pada Senin sore, 30 April 2018 Syeikh akan bertandang ke Istana untuk bertemu Presiden Joko Widodo. Sementara esoknya, Selasa, 1 Mei 2018 kegiatan berlanjut pada pembukaan KTT di pagi hari yang akan berlangsung di Istana Bogor.
Baca: 2018 Harus Jadi Tonggak Mempersatukan Umat
Sorenya, Din menyebut Syeikh akan pergi ke Solo dan menerima alumni Universitas Al-Azhar di sana. Pada Rabu 2 Mei 2018, tokoh tersebut akan mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Surakarta, lalu pergi ke Ngawi untuk menjadi pembicara.
"Selanjutnya akan ke Jakarta dan dijadwakan bertemu dengan Badan Pengembangan Ideologi Pancasila (BPIP)," sebut Din.
Baca: Din Syamsuddin Harap Islamophobia di Eropa dan Amerika Berkurang
Selain Din, dalam penyambutan di Bandara Halim Perdanakusuma, ada Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir dan Quraish Shihab yang merupakan salah satu alumnus Univeristas Al Azhar. Ada juga 20 lebih Duta Besar Negara OKI.
Jakarta: Grand Syeikh Al Azhar Ahmed Mohamed Ahmed Altayeb tiba di Jakarta pada Minggu malam, 29 April 2018. Utusan Khusus Presiden RI Untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin, menyebut kedatangan Syeikh sebagai pembicara kunci di High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyyat Islam (HLC-HMS) di Bogor pada 1 hingga 3 Mei 2018.
"Imam Besar Syeikh Thoyyib diundang untuk menjadi pembicara utama HLC. Karena tema besarnya sesuai dengan nilai-nilai penting dalam manhaj Al-Azhar, yaitu wasatiyyat Islam," kata Din saat menyambut syeikh di Bandara Halim Perdanakusuma.
Ada buku tentang Wasatiyyat Islam yang akan dibedah dalam konferensi tersebut. Lebih lanjut Din menyebut, Syeikh Thoyyib sangat tertarik dengan Indonesia karena berhasil mengimplementasikan nilai Wasatiyyat Islam, atau Islam dengan jalan tengah. Nantinya dalam HLC, syeikh akan membahas nilai-nilai tersebut lebih dalam. Mulai dari zaman Nabi Muhammad hingga tantangan ke depan.
"Dia tertarik dengan Indonesia yang dianggap berwawasan islam wasatiyyat. Jalan tengah," kata Din.
Baca: Shamsi Ali Terus Tingkatkan Citra Islam di Negara Barat
Menurutnya, pembahasan Wasatiyyat Islam penting, karena merupakan ajaran sentral dari Islam. Terlebih, dunia melihat ada gejala umat muslim meninggalkan nilai tersebut. Sehingga perlu gerakan revitalisasi Wasatiyyat Islam.
Selain itu, konferensi juga akan melahirkan Bogor Message, yang berisi rekomendasi nilai dari kegiatan HLC. "Pesan Bogor akan jadi titik tolak nanti untuk dialog dan kerjasama. Isinya kristalisasi dari prinsip-prinsip dasar," kata Din.
Mengenai agenda, Din memaparakan, rencananya pada Senin sore, 30 April 2018 Syeikh akan bertandang ke Istana untuk bertemu Presiden Joko Widodo. Sementara esoknya, Selasa, 1 Mei 2018 kegiatan berlanjut pada pembukaan KTT di pagi hari yang akan berlangsung di Istana Bogor.
Baca: 2018 Harus Jadi Tonggak Mempersatukan Umat
Sorenya, Din menyebut Syeikh akan pergi ke Solo dan menerima alumni Universitas Al-Azhar di sana. Pada Rabu 2 Mei 2018, tokoh tersebut akan mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Surakarta, lalu pergi ke Ngawi untuk menjadi pembicara.
"Selanjutnya akan ke Jakarta dan dijadwakan bertemu dengan Badan Pengembangan Ideologi Pancasila (BPIP)," sebut Din.
Baca: Din Syamsuddin Harap Islamophobia di Eropa dan Amerika Berkurang
Selain Din, dalam penyambutan di Bandara Halim Perdanakusuma, ada Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir dan Quraish Shihab yang merupakan salah satu alumnus Univeristas Al Azhar. Ada juga 20 lebih Duta Besar Negara OKI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)