Jakarta: Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, menegaskan pihaknya tidak akan mengirim pekerja migran ke negara-negara yang berkonflik. Termasuk, negara yang menjadi markas situs judi online.
BP2MI memiliki kebijakan untuk tidak melakukan penempatan PMI dengan skema apa pun ke negara-negara yang berkonflik. Contohnya, Kamboja, yang menjadi salah satu negara yang masuk daftar hitam penempatan pekerja migran Indonesia.
"Penempatan untuk G to G, Jerman, Korea dan Jepang. Tapi untuk P to P, itu hampir 80 negara sepanjang kategori negara itu bukan negara yang sedang berkonflik.
Kita tidak menempatkan ke sana," kata Benny, Senin, 1 Juli 2024.
Pihaknya juga melihat peluang pekerjaan yang ditawarkan. Meski ada negara yang tidak berkonflik sekali pun, harus memiliki undang-undang yang kuat dalam memberi perlindungan kepada tenaga kerja asing. Jika tidak, BP2MI tak mau menyalurkan PMI.
"Dilihat dari pekerjaannya, contohnya, Kamboja selain konflik, enggak mungkin kita menempatkan pekerja untuk menipu orang lain melalui pekerjaan scamming online atau judi online, engga mungkin. Ke negara itu kami tidak mungkin lakukan penempatan," jelas Benny.
Hingga kini, sudah ada 158 ribu lebih pekerja migran yang diberangkatkan selama enam bulan pertama. Angka ini sudah mencapai setengah dari target keberangkatan yang ditetapkan. Diketahui, BP2MI menargetkan keberangkatan PMI sebanyak 300 ribu pekerja ke seluruh negara penempatan.
Jakarta: Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (
BP2MI), Benny Rhamdani, menegaskan pihaknya tidak akan mengirim pekerja migran ke negara-negara yang berkonflik. Termasuk, negara yang menjadi markas situs judi online.
BP2MI memiliki kebijakan untuk tidak melakukan penempatan
PMI dengan skema apa pun ke negara-negara yang berkonflik. Contohnya, Kamboja, yang menjadi salah satu negara yang masuk daftar hitam penempatan pekerja migran Indonesia.
"Penempatan untuk G to G, Jerman, Korea dan Jepang. Tapi untuk P to P, itu hampir 80 negara sepanjang kategori negara itu bukan negara yang sedang berkonflik.
Kita tidak menempatkan ke sana," kata Benny, Senin, 1 Juli 2024.
Pihaknya juga melihat peluang pekerjaan yang ditawarkan. Meski ada negara yang tidak berkonflik sekali pun, harus memiliki undang-undang yang kuat dalam memberi perlindungan kepada tenaga kerja asing. Jika tidak, BP2MI tak mau menyalurkan PMI.
"Dilihat dari pekerjaannya, contohnya, Kamboja selain konflik, enggak mungkin kita menempatkan pekerja untuk menipu orang lain melalui pekerjaan scamming online atau judi online, engga mungkin. Ke negara itu kami tidak mungkin lakukan penempatan," jelas Benny.
Hingga kini, sudah ada 158 ribu lebih pekerja migran yang diberangkatkan selama enam bulan pertama. Angka ini sudah mencapai setengah dari target keberangkatan yang ditetapkan. Diketahui, BP2MI menargetkan keberangkatan PMI sebanyak 300 ribu pekerja ke seluruh negara penempatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)