Jakarta: Pengajuan diversifikasi alat kesehatan (alkes) di tengah wabah korona (covid-19) meningkat. Mayoritas pengusaha ingin terlibat dalam industri alat pelindung diri (APD).
"Pelaku usaha banyak yang melakukan diversifikasi menjadi produsen APD yaitu masker, gaun, dan hand sanitizer," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Kefarmasian dan Alkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Engko Sosialine Magdalene saat rapat kerja (raker) Komisi IX melalui telekonferensi di Jakarta, Rabu, 8 April 2020.
Menurut dia, salah satu pengajuan diversifikasi yang mengalami peningkatan cukup sognifikan yaitu industri masker. Per Sabtu, 4 April 2020, sebanyak 39 industri mengajukan diversifikasi.
"Proses masker meningkat 77 persen semula 22 industri sekarang sudah menjadi 39 industri," ungkap dia.
Peningkatan diversifikasi ini diharap dapat mendukung ketersediaan APD dalam negeri. Di sisi lain, ketersediaan bahan baku harus dipastikan untuk kelancaran produksi.
"Diperlukan dukungan ketersediaan bahan baku dan juga pemenuhan akan standar dari alkes tersebut," ujar dia.
Baca: Perusahaan APD Dalam Negeri Diminta Optimalkan Produksi
Sejumlah APD disebut bisa diproduksi dalam negeri untuk kebutuhan tenaga medis. Produsen lokal diminta menghentikan ekspor dan memenuhi kebutuhan domestik.
"Selama ini sebagian dari industri tekstil kita mengekspor ke sejumlah negara. Tetapi Bapak Presiden (Joko Widodo) telah menegaskan seluruh industri tekstil harus memprioritaskan kebutuhan domestik dulu," kata Kepala Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Maret 2020.
Jakarta: Pengajuan diversifikasi alat kesehatan (alkes) di tengah wabah korona (covid-19) meningkat. Mayoritas pengusaha ingin terlibat dalam industri alat pelindung diri (APD).
"Pelaku usaha banyak yang melakukan diversifikasi menjadi produsen APD yaitu masker, gaun, dan
hand sanitizer," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Kefarmasian dan Alkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Engko Sosialine Magdalene saat rapat kerja (raker) Komisi IX melalui telekonferensi di Jakarta, Rabu, 8 April 2020.
Menurut dia, salah satu pengajuan diversifikasi yang mengalami peningkatan cukup sognifikan yaitu industri masker. Per Sabtu, 4 April 2020, sebanyak 39 industri mengajukan diversifikasi.
"Proses masker meningkat 77 persen semula 22 industri sekarang sudah menjadi 39 industri," ungkap dia.
Peningkatan diversifikasi ini diharap dapat mendukung ketersediaan APD dalam negeri. Di sisi lain, ketersediaan bahan baku harus dipastikan untuk kelancaran produksi.
"Diperlukan dukungan ketersediaan bahan baku dan juga pemenuhan akan standar dari alkes tersebut," ujar dia.
Baca:
Perusahaan APD Dalam Negeri Diminta Optimalkan Produksi
Sejumlah APD disebut bisa diproduksi dalam negeri untuk kebutuhan tenaga medis. Produsen lokal diminta menghentikan ekspor dan memenuhi kebutuhan domestik.
"Selama ini sebagian dari industri tekstil kita mengekspor ke sejumlah negara. Tetapi Bapak Presiden (Joko Widodo) telah menegaskan seluruh industri tekstil harus memprioritaskan kebutuhan domestik dulu," kata Kepala Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Maret 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)