Jakarta: Penanganan penyebaran virus korona (covid-19) mesti diperkokoh di tengah maraknya klaster baru. Upaya testing, tracing, dan penambahan kapasitas penanganan medis mesti diperhatikan pemerintah.
"Semakin besar kapasitas tes cepat di satu daerah harus diimbangi dengan kecepatan dan ketepatan dalam pelacakan (tracing) yang masif. Sehingga menekan bermunculannya klaster-klaster baru penyebaran covid-19," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) dalam keterangan pers, Minggu, 12 Juli 2020.
Rerie menyebut beberapa pekan terakhir masyarakat disuguhkan dengan kemunculan klaster-klaster penyebaran baru covid-19. Klaster itu meliputi kawasan industri, pasar, desa, acara keagamaan, perusahaan, hingga teranyar di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD, Bandung, Jawa Barat.
Legislator NasDem itu berharap kedisiplinan dan kewaspadaan masyarakat terhadap penularan covid-19 terus ditingkatkan. Potensi penyebaran virus korona yang semakin meluas di tengah aktivitas masyarakat masih menjadi bukti nyata.
Rerie menilai, peningkatan jumlah kasus covid-19 harian dan temuan sejumlah klaster baru menunjukkan laju infeksi virus korona di Indonesia belum terkendali. Terlebih, di tengah situasi fase kenormalan baru dengan sejumlah pelonggaran kebijakan.
"Pemerintah pusat dan daerah harus mengevaluasi sejumlah langkah untuk menemukan upaya yang tepat dalam pengendalian covid-19 saat pelonggaran PSBB (pembatasan sosial berskala besar) dilakukan," tegas Rerie.
Penerapan protokol kesehatan diharapkan tak mengendur. Terlebih, pemberlakuan kegiatan belajar dan mengajar tahun ajaran baru di wilayah zona hijau mulai dilaksanakan pada Senin, 13 Juli 2020.
"Jangan sampai di sekolah di zona hijau malah menjadi klaster penyebaran baru karena para pengelola sekolah, siswa dan orang tua murid mengabaikan protokol kesehatan," ujar Rerie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di