Menimbang Kemungkinan Pemberian Dosis Ketiga Vaksin Covid-19

Jakarta: Sejumlah peneliti dari berbagai negara tengah mengkaji kemungkinan penyuntikan vaksin covid-19 dosis ketiga. Pemberian vaksin hingga tiga dosis untuk memberikan proteksi maksimal.  Anggota Independent Allocation Vaccine Group (IAVG) Tjandra Yoga Aditama mengemukakan kajian itu dilakukan produsen Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Sinopharm. Kajian berlangsung sejak Februari 2021. "Ada tiga strategi pendekatan dalam kajian dosis ketiga. Pertama, menggunakan vaksin yang lama tetapi dengan dosis yang lebih rendah," kata Yoga seperti dilansir dari Antara, Jakarta, Kamis, 1 Juli 2021. Kedua, menggunakan vaksin yang sudah dimodifikasi. Ketiga, memberikan kombinasi vaksin lama dengan vaksin yang sudah dimodifikasi. Baca: Penelitian Terbaru AstraZeneca Klaim Beri Perlindungan Jangka Panjang Sejak kemunculan Varian of Concern (VoC) seperti varian Delta (B1617.2) dari India, Pemerintah Amerika Serikat, Uni Emirat Arab (UEA) dan Prancis berinisiatif melakukan penyuntikan vaksin dosis ketiga. Ini guna meningkatkan kekebalan tubuh pada penduduk mereka.  Namun, Tjandra memastikan pemberian vaksin dosis ketiga itu belum didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sampai saat ini belum ada hasil penelitian efektivitas dosis ketiga.  "Belum ada hasil penelitian ilmiah yang sahih tentang bagaimana sebaiknya dosis ketiga ini dilakukan," kata Tjandra. Sementara itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tengah mendorong pemberian vaksin dosis ketiga bagi tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat. IDI berharap dosis ketiga bisa memberikan booster untuk memperkuat pertahanan tubuh dari covid-19. Namun, Wakil Ketua Umum IDI, Slamet Budiarto, menyarankan agar vaksinasi dosis ketiga hanya diberikan kepada kelompok tenaga kesehatan. Sementara untuk masyarakat masih cukup dua dosis.