Jakarta: Pemanfaatan teknologi digital dinilai menjadi solusi untuk mengatasi kendala disparitas tenaga kesehatan dengan akses kesehatan yang belum merata di Indonesia. Pemanfaatan teknologi itu berupa telemedicine, Internet of Medical Things (IoMT), kecerdasan artifisial, dan analisis big data.
Hal itu diungkapakan Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Nyoman Adhiarna, dalam webinar Peran IoMT dalam Monitoring Pasien Diabetes yang diselenggarakan secara daring oleh Kominfo dan Digihealth didukung Asosiasi HealthTech Indonesia, pada Minggu, 28 November 2021. Menurut Nyoman, sektor kesehatan menjadi salah satu hal terpenting dalam percepatan transformasi digital Indonesia.
Kominfo, lanjut dia, mendukung keberadaan layanan IoMT yang menjadi salah satu agenda dalam percepatan transformasi digital. Inovasi ini memungkinkan perangkat perawatan kesehatan terhubung dengan jaringan internet, sehingga data pasien dapat diperbarui dan diakses secara real time.
“Momentum ini perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sektor kesehatan dengan menggunakan teknologi digital, sehingga masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Bersama kita perkuat kolaborasi untuk pulihkan kesehatan Indonesia dan keluar dari masa pandemi ini menjadi bangsa yang lebih tangguh,” ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, Senin, 29 November 2021.
Hal senada disampaikan Ketua Perkumpulan Endokrinologi Jakarta Raya (PERKENI Jaya), Tri Juli Edi Tarigan. Di era pandemi, kata Tri Juli, penggunaan IT, digital things, atau internet things menjadi sangat relevan.
Apalagi teknologi digital ini bisa dimanfaatkan mulai dari pencegahan primordial. Yakni pencegahan ketika seseorang masih berada dalam perut ibunya, kemudian pencegahan primer, sekunder dan seterusnya sampai pada tahap monitoring akhir.
“Jadi sangat-sangat relevan penggunaan internet ini terutama untuk program-program diabetes,” kata dia.
Sementara itu, Advisor Indonesian Medical Association, Ari Waluyo, menjelaskan penyakit diabetes dikenal sebagai silent killer dan salah satu dari lima penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Inovasi yang dapat membantu termonitornya diabetes dari mana saja dan kapan saja, serta meningkatkan kemampuan selfcare dari penderita tentu akan sangat bermanfaat.
Mengingat sejak pandemi, cukup banyak tantangan untuk menjaga continum of care para penderita penyakit kronis seperti diabetes. “Keadaan seperti ini tentu saja berpotensi menyebabkan meningkatnya morbiditas dan komplikasi. Teknologi internet of medical things dapat menjembatani hal ini, sehingga menciptakan efisiensi dan efektivitas pelayanan, serta pembiayaan,” jelas Ari.
Baca: Penggunaan Telehealth Cocok Digunakan di Indonesia
Kominfo terus melakukan berbagai upaya dalam mendorong transformasi digital di sektor kesehatan untuk mempermudah akses terhadap layanan kesehatan. Salah satunya melalui penguatan infrastruktur telekomunikasi dan pemanfaatan aplikasi digital, sehingga masyarakat mendapatkan akses internet yang merata dalam pemanfaatan layanan kesehatan digital, seperti IoMT.
IoMT adalah sebuah konsep di mana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer, yang dimanfaatkan dalam dunia kesehatan.
Inovasi ini memungkinkan perangkat perawatan kesehatan terhubung dengan jaringan internet, sehingga data pasien dapat diperbarui dan diakses secara real-time. Penggunaan IoMT juga meningkatkan efisiensi biaya pelayanan kesehatan.
Pasien dapat melakukan pemeriksaan, konsultasi dengan dokter, dan melihat data rekam medis dari jarak jauh. Lalu, tenaga kesehatan dapat memberikan anjuran seperti resep obat, pola makan, dan kegiatan fisik yang harus dilakukan oleh pasien.
Jakarta: Pemanfaatan
teknologi digital dinilai menjadi solusi untuk mengatasi kendala disparitas tenaga kesehatan dengan akses kesehatan yang belum merata di Indonesia. Pemanfaatan teknologi itu berupa telemedicine,
Internet of Medical Things (IoMT), kecerdasan artifisial, dan analisis big data.
Hal itu diungkapakan Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (
Kominfo), Nyoman Adhiarna, dalam webinar Peran IoMT dalam Monitoring Pasien Diabetes yang diselenggarakan secara daring oleh Kominfo dan Digihealth didukung Asosiasi HealthTech Indonesia, pada Minggu, 28 November 2021. Menurut Nyoman, sektor kesehatan menjadi salah satu hal terpenting dalam percepatan transformasi digital Indonesia.
Kominfo, lanjut dia, mendukung keberadaan layanan IoMT yang menjadi salah satu agenda dalam percepatan transformasi digital. Inovasi ini memungkinkan perangkat perawatan kesehatan terhubung dengan jaringan internet, sehingga data pasien dapat diperbarui dan diakses secara
real time.
“Momentum ini perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sektor kesehatan dengan menggunakan teknologi digital, sehingga masyarakat Indonesia bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Bersama kita perkuat kolaborasi untuk pulihkan kesehatan Indonesia dan keluar dari masa pandemi ini menjadi bangsa yang lebih tangguh,” ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, Senin, 29 November 2021.
Hal senada disampaikan Ketua Perkumpulan Endokrinologi Jakarta Raya (PERKENI Jaya), Tri Juli Edi Tarigan. Di era
pandemi, kata Tri Juli, penggunaan IT,
digital things, atau
internet things menjadi sangat relevan.
Apalagi teknologi digital ini bisa dimanfaatkan mulai dari pencegahan primordial. Yakni pencegahan ketika seseorang masih berada dalam perut ibunya, kemudian pencegahan primer, sekunder dan seterusnya sampai pada tahap monitoring akhir.
“Jadi sangat-sangat relevan penggunaan internet ini terutama untuk program-program diabetes,” kata dia.
Sementara itu, Advisor Indonesian Medical Association, Ari Waluyo, menjelaskan penyakit diabetes dikenal sebagai
silent killer dan salah satu dari lima penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Inovasi yang dapat membantu termonitornya diabetes dari mana saja dan kapan saja, serta meningkatkan kemampuan
selfcare dari penderita tentu akan sangat bermanfaat.
Mengingat sejak pandemi, cukup banyak tantangan untuk menjaga continum of care para penderita penyakit kronis seperti diabetes. “Keadaan seperti ini tentu saja berpotensi menyebabkan meningkatnya morbiditas dan komplikasi. Teknologi
internet of medical things dapat menjembatani hal ini, sehingga menciptakan efisiensi dan efektivitas pelayanan, serta pembiayaan,” jelas Ari.
Baca:
Penggunaan Telehealth Cocok Digunakan di Indonesia
Kominfo terus melakukan berbagai upaya dalam mendorong transformasi digital di sektor kesehatan untuk mempermudah akses terhadap layanan kesehatan. Salah satunya melalui penguatan infrastruktur telekomunikasi dan pemanfaatan aplikasi digital, sehingga masyarakat mendapatkan akses internet yang merata dalam pemanfaatan layanan kesehatan digital, seperti IoMT.
IoMT adalah sebuah konsep di mana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer, yang dimanfaatkan dalam dunia kesehatan.
Inovasi ini memungkinkan perangkat perawatan kesehatan terhubung dengan jaringan internet, sehingga data pasien dapat diperbarui dan diakses secara real-time. Penggunaan IoMT juga meningkatkan efisiensi biaya pelayanan kesehatan.
Pasien dapat melakukan pemeriksaan, konsultasi dengan dokter, dan melihat data rekam medis dari jarak jauh. Lalu, tenaga kesehatan dapat memberikan anjuran seperti resep obat, pola makan, dan kegiatan fisik yang harus dilakukan oleh pasien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)