Jakarta: Polemik antara Kementerian BUMN dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait kejelasan obat Ivermectin belum usai. Dokter Spesialis Paru dari RSUP Persahabatan Budhi Antariksa mengemukakan beberapa fakta penting sebelum masyarakat menggunakan obat tersebut.
"Mendekati 2015 Ivermectin diteliti, ternyata mempunyai efek terhadap virus, terutama virus korona dalam hal menghambat replikasi," kata Budhi dalam program Primetime News Metro TV, Kamis, 24 Juni 2021.
Ia juga menambahkan, pada sebuah penelitian, didapat hasil bahwa Ivermectin dapat membuat virus tidak bisa melakukan replikasi. "Ada beberapa negara yang sudah menguji pada kasus covid-19. Dan didapatkan kemampuan dia (Ivermectin) untuk menyembuhkan atau mengobati pasien covid-19," tuturnya.
Dokter ahli paru itu juga menyebut obat antiparasit tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Obat ini juga dapat mengurangi proses peradangan. Ia menilai hal tersebut sangat menarik dikarenakan Ivermectin dapat mencegah sekaligus mengobati covid-19.
Menanggapi pernyataan BPOM terkait izin edar Ivermectin hanya berlaku sebagai obat cacing, Budhi memaklumi hal tersebut. Karena, ini belum ada penelitian lebih lanjut.
"Dari beberapa jurnal memang hasilnya beragam. Yang paling banyak adalah pada golongan ringan dan sedang. Itu efektif bisa menyembuhkan," ujarnya.
Walau sudah banyak penelitian di luar berhasil menyembuhkan, Budhi menganjurkan masyarakat untuk tetap menunggu hasil dari penelitian. (Nuansa Islami)
Jakarta: Polemik antara Kementerian BUMN dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait kejelasan obat Ivermectin belum usai. Dokter Spesialis Paru dari RSUP Persahabatan Budhi Antariksa mengemukakan beberapa fakta penting sebelum masyarakat menggunakan obat tersebut.
"Mendekati 2015 Ivermectin diteliti, ternyata mempunyai efek terhadap virus, terutama virus korona dalam hal menghambat replikasi," kata Budhi dalam program Primetime News
Metro TV, Kamis, 24 Juni 2021.
Ia juga menambahkan, pada sebuah penelitian, didapat hasil bahwa Ivermectin dapat membuat virus tidak bisa melakukan replikasi. "Ada beberapa negara yang sudah menguji pada kasus covid-19. Dan didapatkan kemampuan dia (Ivermectin) untuk menyembuhkan atau mengobati pasien covid-19," tuturnya.
Dokter ahli paru itu juga menyebut obat antiparasit tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Obat ini juga dapat mengurangi proses peradangan. Ia menilai hal tersebut sangat menarik dikarenakan Ivermectin dapat mencegah sekaligus mengobati covid-19.
Menanggapi pernyataan BPOM terkait izin edar Ivermectin hanya berlaku sebagai obat cacing, Budhi memaklumi hal tersebut. Karena, ini belum ada penelitian lebih lanjut.
"Dari beberapa jurnal memang hasilnya beragam. Yang paling banyak adalah pada golongan ringan dan sedang. Itu efektif bisa menyembuhkan," ujarnya.
Walau sudah banyak penelitian di luar berhasil menyembuhkan, Budhi menganjurkan masyarakat untuk tetap menunggu hasil dari penelitian.
(Nuansa Islami) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)