Ilustrasi/Kemenag
Ilustrasi/Kemenag

Kemenag Susun Peta Jalan Pengembangan Pemberdayaan Wakaf

Despian Nurhidayat • 25 September 2023 11:12
Jakarta: Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbimgan Masyarakat Islam (Bimas) Kementerian Agama (Kemenag) tengah berupaya meningkatkan potensi wakaf. Caranya dengan menyusun peta jalan pengembangan pemberdayaan wakaf.
 
“Kami sedang menyusun Peta Jalan Wakaf dan membaginya dalam empat tahapan,” kata Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag, Waryono Abdul Ghafur saat dikutip dari Media Indonesia, Senin, 25 September 2023.
 
Ada empat tahapan yang dirumuskan dalam Peta Jalan Wakaf. Pertama, penguatan regulasi, kelembagaan, kapasitas dan tata kelola wakaf.

Kedua, akselerasi transformasi kualitas, kinerja, produktivitas, dan daya saing lembaga wakaf. Ketiga, berdaya saing regional dan global.
 
Terakhir, rujukan filantropi Islam dunia. Keempat tahapan itu bakal menjadi pedoman dalam mengelola Badan Wakaf Indonesia.
 
“Kami ingin memperkuat Pengelolaan BWI, setiap divisi harus memiliki bidang keahlian khusus dan teknis yang dapat mendukung kinerja setiap divisi tersebut,” ujar dia.
 
Baca juga: Riset Bidang Zakat dan Wakaf Diharapkan Mampu Memperbarui Pengelolaan Zakat

Divisi BWI meliputi Divisi Pembinaan Nazhir dan Pengelolaan Aset Wakaf, Divisi Kerja Sama, Kelembagaan dan Advokasi, Divisi Pendataan, Sertifikasi dan Ruislagh, Divisi Pengawasan dan Tata Kelola, Divisi Hubungan Masyarakat, Sosialisasi dan Literasi, Serta Divisi Pusat Kajian dan Transformasi Digital.
 
“BWI memiliki tugas dan fungsi yang besar, tetapi secara penganggaran masih kecil, karena itu penting exit strategi terkait kelembagaan BWI. Kita perlu branding wakaf, strateginya seperti apa dan perlu adanya branding implementasi proyek wakaf, bersama-sama mendorong wakaf menjadi life style,” ujar dia.
 
Sementara itu, Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin berharap BWI lebih baik ke depan dan powerfull secara kelembagaan maupun SDM. Hal itu diperlukan agar tata kelola wakaf lebih baik. 
 
Menurut Kamaruddin, potensi wakaf produktif mencapai 30 persen. Namun, masih sedikit yang sudah diproduktifkan.
 
“Kemenag sudah melakukan program inkubasi wakaf produktif tetapi anggarannya masih sangat kecil, karena itu penting dilakukan kolaborasi dengan Baznas, LAZ dan stake holder terkait,” kata Kamaruddin.
 
Dia optimis banyak potensi yang dapat dikapitalisasi BWI ke depan. Maka, sangat dibutuhkan kolaborasi. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan