Jakarta: Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, mendapat bantuan operasional sekolah (BOS) miliaran rupiah per tahun dari Kementerian Agama.
Bantuan tersebut diberikan kepada siswa madrasah yang belajar di ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang.
Menurut Pelaksana Harian (PLH) Kepala Kantor Wilayah (kakanwil) Kementerian Agama Jawa Barat, Ali Abdul Latif, bantuan BOS diberikan sesuai dengan jumlah siswa yang madrasahnya sudah mendapatkan izin operasional. Setiap siswa mendapat bantuan sebesar 1,2 juta rupiah per tahun.
"Al Zaytun juga termasuk lembaga pendidikan yang mendapatkan izin operasional, berarti itu juga pemerintah memberikan bantuannya, namanya adalah Bantuan Operasional Sekolah," kata Ali dikutip dari program Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Sabtu, 8 Juli 2023.
Ali Abdul Latif juga mengatakan bahwa Kementerian Agama Jawa Barat akan mengevaluasi kurikulum yang diajarkan oleh Al Zaytun. Hal ini karena ponpes tersebut memiliki sejumlah kontroversi, seperti dugaan penyelewengan ajaran Islam.
Meski begitu, Al Zaytun masih menerima santri baru dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023.
(Fauzi Pratama Ramadhan)
Jakarta: Pondok Pesantren (Ponpes)
Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, mendapat bantuan operasional sekolah (
BOS) miliaran rupiah per tahun dari
Kementerian Agama.
Bantuan tersebut diberikan kepada siswa madrasah yang belajar di ponpes yang dipimpin oleh
Panji Gumilang.
Menurut Pelaksana Harian (PLH) Kepala Kantor Wilayah (kakanwil) Kementerian Agama Jawa Barat, Ali Abdul Latif, bantuan BOS diberikan sesuai dengan jumlah siswa yang madrasahnya sudah mendapatkan izin operasional. Setiap siswa mendapat bantuan sebesar 1,2 juta rupiah per tahun.
"Al Zaytun juga termasuk lembaga pendidikan yang mendapatkan izin operasional, berarti itu juga pemerintah memberikan bantuannya, namanya adalah Bantuan Operasional Sekolah," kata Ali dikutip dari program Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Sabtu, 8 Juli 2023.
Ali Abdul Latif juga mengatakan bahwa Kementerian Agama Jawa Barat akan mengevaluasi kurikulum yang diajarkan oleh Al Zaytun. Hal ini karena ponpes tersebut memiliki sejumlah kontroversi, seperti dugaan penyelewengan ajaran Islam.
Meski begitu, Al Zaytun masih menerima santri baru dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023.
(Fauzi Pratama Ramadhan) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)