medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional (Basarnas) menduga masih banyak jenazah atau korban AirAsia QZ 8501 yang berada di badan pesawat. Sebab, masih sedikit korban yang ditemukan.
"Hari ke hari korban sedikit ditemukan, kita punya praduga masih banyak di bagian besar dari pesawat," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo dalam acara konferensi pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Minggu (4/2/2015).
Menurut Bambang, banyak puing dan korban AirAsia yang ditemukan di area prioritas. Pencarian tetap difokuskan di area prioritas. Namun, lanjut Bambang, meski masih fokus dalam area prioritas, Basarnas akan memperluas ke wilayah timur.
Keputusan ini diambil, sebut dia, setelah ada perhitungan dari aplikasi search and Mapping. Sehingga perhitungan perluasan wilayah perlu dilakukan, agar hasilnya bisa diraih dengan baik.
"Kita merencanakan sesuatu pasti menggunakan perhitungan. Itu sudah baku dan ditambahkan dengan analisa kita dari hari ke hari. Dan ada evaluasinya," ungkap dia.
medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional (Basarnas) menduga masih banyak jenazah atau korban AirAsia QZ 8501 yang berada di badan pesawat. Sebab, masih sedikit korban yang ditemukan.
"Hari ke hari korban sedikit ditemukan, kita punya praduga masih banyak di bagian besar dari pesawat," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo dalam acara konferensi pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Minggu (4/2/2015).
Menurut Bambang, banyak puing dan korban AirAsia yang ditemukan di area prioritas. Pencarian tetap difokuskan di area prioritas. Namun, lanjut Bambang, meski masih fokus dalam area prioritas, Basarnas akan memperluas ke wilayah timur.
Keputusan ini diambil, sebut dia, setelah ada perhitungan dari aplikasi
search and Mapping. Sehingga perhitungan perluasan wilayah perlu dilakukan, agar hasilnya bisa diraih dengan baik.
"Kita merencanakan sesuatu pasti menggunakan perhitungan. Itu sudah baku dan ditambahkan dengan analisa kita dari hari ke hari. Dan ada evaluasinya," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)