medcom.id, Jakarta: Polri sudah mengirimkan tim khusus ke Hong Kong, buat mengusut kasus Sumarti Ningsih, 25. Perempuan asal asal Cilacap, Jawa Tengah, yang menjadi pekerja seks di Hong Kong, itu dibunuh oleh Rurik Jutting, bekas bankir muda asal Inggris yang hijrah ke Negeri Singa.
Polri pun menggandeng Interpol dan berkoordinasi dengan Perlindungan dan Pelayanan WNI (PPWNI) dan Kementerian Luar Negeri. "Saat ini sedang intens koordinasi dengan Dit PPWNI, Kemlu, dan DVI," kata Sekretaris NBC Interpol Mabes Polri Brigjen Setyo Wasisto di Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Menurut Setyo, semua masih berproses. "Saat ini sedang dalam proses. Hasil masih saya tunggu," ujar Setyo.
Pembunuh Sumarti mengaku sebagai psikopat gila. Jutting mengoleksi 2.000 foto wanita panggilan dan sejumlah video porno. Dia juga acap mengonsumsi kokain.
Seperti dikutip Daily Mail, Senin (3/11/2014), Jutting pindah dari London ke Hong Kong setahun lalu. Pria 29 tahun itu meninggalkan pekerjaan berpenghasilan besar sebagai bankir di Merryl Lynch.
Jutting dicokok di apartemennya, Sabtu (1/11/2014) dini hari. Saat penggeledahan, polisi Hong Kong mendapati dua korban di kamar Jutting: Lorena Ruri, belakangan diketahui PSK asal Filipina; dan Sumarti.
Ruri ditemukan terkapar dengan terkapar dengan luka parah di bagian leher. Dia meninggal ketika dibawa ke rumah sakit. Sementara jasad Sumarti didapati sudah membusuk di dalam koper: tangan dan kaki diikat tali, dengan kepala yang nyaris terputus dari badan. Jasad Sumarti diperkirakan sudah lima hari di TKP.
medcom.id, Jakarta: Polri sudah mengirimkan tim khusus ke Hong Kong, buat mengusut kasus Sumarti Ningsih, 25. Perempuan asal asal Cilacap, Jawa Tengah, yang menjadi pekerja seks di Hong Kong, itu dibunuh oleh Rurik Jutting, bekas bankir muda asal Inggris yang hijrah ke Negeri Singa.
Polri pun menggandeng Interpol dan berkoordinasi dengan Perlindungan dan Pelayanan WNI (PPWNI) dan Kementerian Luar Negeri. "Saat ini sedang intens koordinasi dengan Dit PPWNI, Kemlu, dan DVI," kata Sekretaris NBC Interpol Mabes Polri Brigjen Setyo Wasisto di Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Menurut Setyo, semua masih berproses. "Saat ini sedang dalam proses. Hasil masih saya tunggu," ujar Setyo.
Pembunuh Sumarti mengaku sebagai psikopat gila. Jutting mengoleksi 2.000 foto wanita panggilan dan sejumlah video porno. Dia juga acap mengonsumsi kokain.
Seperti dikutip
Daily Mail, Senin (3/11/2014), Jutting pindah dari London ke Hong Kong setahun lalu. Pria 29 tahun itu meninggalkan pekerjaan berpenghasilan besar sebagai bankir di Merryl Lynch.
Jutting dicokok di apartemennya, Sabtu (1/11/2014) dini hari. Saat penggeledahan, polisi Hong Kong mendapati dua korban di kamar Jutting: Lorena Ruri, belakangan diketahui PSK asal Filipina; dan Sumarti.
Ruri ditemukan terkapar dengan terkapar dengan luka parah di bagian leher. Dia meninggal ketika dibawa ke rumah sakit. Sementara jasad Sumarti didapati sudah membusuk di dalam koper: tangan dan kaki diikat tali, dengan kepala yang nyaris terputus dari badan. Jasad Sumarti diperkirakan sudah lima hari di TKP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)