medcom.id, Freetown: Sierra Leone menutup perbatasannya untuk perdagangan dengan Guinea dan Liberia pada Rabu (11/62014) serta menutup sekolah-sekolah, bioskop dan klub malam di wilayah perbatasan sebagai upaya menghentikan penyebaran virus Ebola.
16 orang dinyatakan meninggal akibat virus Ebola di Sierra Leone. Menurut Departemen Kesehatan setempat, angka tersebut naik dua kali lipat dalam satu pekan lalu. Pihak berwenang akan meningkatkan pos pemeriksaan di daerahTimur Kailahun dan mengamanatkan bahwa semua kematian harus dilaporkan sebelum dikuburkan. Pihak berwenang meminta siapapun yang meninggal karena virus harus dikubur di bawah pengawasan tenaga kesehatan.
Keputusan untuk menutup sekolah-sekolah datang setelah orangtua seorang anak berusia sembilan tahun meninggal akibat positif terkena virus Ebola.
"Ada lebih banyak kontak antara anak-anak sekolah yang sedang berlangsung daripada orang-orang dewasa, maka penutupan sekolah paling terpengaruh di daerah," kata Wakil Menteri Informasi Theo Nicol kepada Reuters, Rabu (11/6/2014).
Larangan dikecualikan pada gereja-gereja dan masjid-masjid, tetapi para pemimpin agama diminta untuk mendorong siapapun yang terkena demam tinggi untuk segera pergi ke klinik.
Virus Ebola dapat ditularkan melalui sentuhan atau cairan tubuh penderita. Virus ini awalnya menyebabkan demam, sakit kepala, sakit pada otot sebelum akhirnya pindah ke tahap yang lebih parah yang membuat penderita muntah, diare dan pendarahan di dalam dan diluar.
Sekitar 328 kasus dan 208 kematian terkait dengan Ebola di Guinea menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat wabah ini menjadi salah satu yang paling mematikan selama bertahun-tahun. Lebih dari separuh kematian baru di Guinea berada di selatan wilayah Gueckedou. Wabah dimulai pada Februari 2014 lalu di dekat Sierra Leone dan perbatan Liberia. Kota tersebut dikenal dengan pasar mingguan yang menarik pedagang dari negara-negara tetangga.
medcom.id, Freetown: Sierra Leone menutup perbatasannya untuk perdagangan dengan Guinea dan Liberia pada Rabu (11/62014) serta menutup sekolah-sekolah, bioskop dan klub malam di wilayah perbatasan sebagai upaya menghentikan penyebaran virus Ebola.
16 orang dinyatakan meninggal akibat virus Ebola di Sierra Leone. Menurut Departemen Kesehatan setempat, angka tersebut naik dua kali lipat dalam satu pekan lalu. Pihak berwenang akan meningkatkan pos pemeriksaan di daerahTimur Kailahun dan mengamanatkan bahwa semua kematian harus dilaporkan sebelum dikuburkan. Pihak berwenang meminta siapapun yang meninggal karena virus harus dikubur di bawah pengawasan tenaga kesehatan.
Keputusan untuk menutup sekolah-sekolah datang setelah orangtua seorang anak berusia sembilan tahun meninggal akibat positif terkena virus Ebola.
"Ada lebih banyak kontak antara anak-anak sekolah yang sedang berlangsung daripada orang-orang dewasa, maka penutupan sekolah paling terpengaruh di daerah," kata Wakil Menteri Informasi Theo Nicol kepada Reuters, Rabu (11/6/2014).
Larangan dikecualikan pada gereja-gereja dan masjid-masjid, tetapi para pemimpin agama diminta untuk mendorong siapapun yang terkena demam tinggi untuk segera pergi ke klinik.
Virus Ebola dapat ditularkan melalui sentuhan atau cairan tubuh penderita. Virus ini awalnya menyebabkan demam, sakit kepala, sakit pada otot sebelum akhirnya pindah ke tahap yang lebih parah yang membuat penderita muntah, diare dan pendarahan di dalam dan diluar.
Sekitar 328 kasus dan 208 kematian terkait dengan Ebola di Guinea menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat wabah ini menjadi salah satu yang paling mematikan selama bertahun-tahun. Lebih dari separuh kematian baru di Guinea berada di selatan wilayah Gueckedou. Wabah dimulai pada Februari 2014 lalu di dekat Sierra Leone dan perbatan Liberia. Kota tersebut dikenal dengan pasar mingguan yang menarik pedagang dari negara-negara tetangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)